MENGENAL NABI SHOLLALLOHU'ALAIHI WASALAM
Mengenal Nabi
Mengenal Nabi maksudnya mengenal atau mengetahui Rosululloh Muhammad صلى الله عليه وسلم dengan pengetahuan yang mengakibatkan: penerimaan kepada petunjuk dan ajaran yang benar yang dibawa oleh beliau, membenarkan segala hal yang dikabarkannya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, menjadikan syariatnya sebagai sumber hukum, dan rela menerima ketentuan yang ditetapkannya.
Alloh 'azza wa jalla berfirman:
)فَلا وَرَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجاً مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيماً) (النساء:65)
Maka demi Robbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakimterhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. (QS. An-Nisaa: 65)
)إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ) (النور:51)
“Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Alloh dan rosul-Nya agar rosul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. An-Nuur: 51)
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً)(النساء:59)
...Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Alloh (Al Quran) dan Rosul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. An-Nisaa: 59)
) فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ)(النور:63)
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa 'fitnah' atau ditimpa adzab yang pedih”. (An-Nuur: 63)
Imam Ahmad رحمه الله berkata “Tahukah kalian apakah fitnah itu? Fitnah adalah perbuatan syirik. Bila seseorang membantah sebagian firman-Nya, barangkali ada sedikit penyimpangan yang terlintas di hatinya, sehingga ia binasa”
[Sumber: Kitab Syarah Al Ushul Ats Tsalatsah, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin]