Antara Sial Dunia dan Berkah Akhirat
Antara Sial Dunia dan Berkah Akhirat
Di dunia ini banyak ditemukan pasar, tempat orang mengais kesuksesan di dunia. Dan tentunya ada pula pasar-pasar akhirat, tempat menaburkan benih-benih pahala. Karenanya tidak layak bila kesibukan mewujudkan sukses di dunia, melalaikan Anda dari akhirat. Terlalai dari akhirat karena sibuk menumpuk dunia berarti sengsara selamanya.
Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda :
تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَعَبْدُ الدِّرْهَمِ وَعَبْدُ الْخَمِيصَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ تَعِسَ وَانْتَكَسَ وَإِذَا شِيكَ فَلَا انْتَقَشَ
“Semoga kesengsaraan menimpa para pemuja dinar, dirham, dan baju sutera (harta kekayaan), bila diberi ia merasa senang, dan bila tidak diberi, ia menjadi benci. Semoga ia menjadi sengsara dan terus menerus menderita. Dan bila ia tertusuk duri, semoga tiada yang sudi mencabut duri itu darinya. (HR. al-Bukhari)
Sebaliknya, lalai dari dunia karena sibuk membangun akhirat berarti sukses di dunia akhirat.
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Alloh, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupinya. Sesungguhnya Alloh (berkuasa untuk) melaksanakan urusan yang dikehendakai-Nya. Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap urusan." (QS. at-Thalaq/65:2-3)
Selanjutnya terserah kepada Anda, ingin sukses dunia akhirat atau sengsara selamanya, walau hidup di lumbung harta benda.
Sahabat Ali رضي الله عنه berkata :
ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَ ارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بُنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلَ وَلاَ حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ ولاَ عَمَلَ
“Kehidupan dunia bergegas menjauh, sedang akhirat kian mendekat, dan masing-masing memiliki pengikut, maka jadilah pengikut akhirat, serta janganlah engkau menjadi pengikut dunia. Karena sejatinya sekarang ini adalah waktu untuk beramal tanpa ada hisab, sedangkan esok (di akhirat) adalah waktu hisab dan bukan beramal.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 8/155)
[Sumber: Majalah As-Sunnah No.11 Thn.XIV_1432/2011, Dengan Niat, Amal Dunia Jadi Ladang Akhirat, Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A]
Semoga bermanfaat… Mari Belajar Islam#74