Pahala Orang Puasa Tidak Terbatas, Orang Puasa Punya Dua Kegembiraan, Bau Mulut Orang Yang Puasa Lebih Wangi dari Baunya Misk



KEUTAMAAN PUASA

Ketiga, Pahala Orang Puasa Tidak Terbatas

Keempat, Orang Puasa Punya Dua Kegembiraan

Kelima, Bau Mulut Orang Yang Puasa Lebih Wangi dari Baunya Misk1


Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, (bahwasanya) Rosululloh صلى الله عليه وسلم  bersabda: Alloh عزّوجلّ  berfirman: 

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

“Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa2 , karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah : ‘Aku sedang berpuasa’3. Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Alloh daripada bau misk4  orang yang puasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Robbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya” (Bukhari 4/88, Muslim no. 1151, Lafadz ini bagi Bukhari) 

Di dalam riwayat Bukhari (disebutkan): 

يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا

“Meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya”.

Di dalam riwayat Muslim: 

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ بِعَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِمِ الصَّاؤِمِ عِنْدَ اللهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Semua amalan bani Adam akan dilipatgandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh ratus kali lipat. Alloh Ta’ala berfirman: “Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dia (bani Adam) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku” Bagi  orang yang puasa ada dua kegembiraan; gembira ketika  berbuka dan gembira ketika bertemu Robbnya. Sungguh bau mulut orang yang puasa di sisi Alloh adalah lebih wangi daripada bau Misk
____________________

1. Untuk poin 3, 4 dan 5 telah tercakup dalam hadits dipoin 5.
2. Yakni : Baginya pahala yang terbatas, kecuali puasa karena pahalanya tidak terbatas
3. Dengan ucapan yang terdengar oleh si pencerca atau orang yang mengganggu tersebut, ada yang mengatakan : diucapkan di dalam hatinya agar tidak saling mencela dan saling memerangi. Yang pertama lebih kuat dan lebih jelas, karena ucapan secara mutlak adalah dengan lisan, adapun bisikan jiwa dibatasi oleh sabda Rosululloh صلى الله عليه وسلم  seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah : "Sesunguhnya Alloh memaafkan bagi umatku apa yang terbetik dalam hatinya selama belum diucapkan atau diamalkannya" (Muttafaqun 'alaih). Maka  jelaslah bahwa ucapan itu mutlak tidak terjadi kecuali oleh ucapan yang dapat dididengar dengan suara yang terucap dan huruf. Wallohu a'lam.
4. Lihat apa yang telah ditulis oleh Ibnul Qayyim dalam Al-Wabilush Shayyib minal Kalamith Thayyib hal.22-38


Sumber: Sifat Shaum Nabi صلى الله عليه وسلم  fii Ramadhan, Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali حفظه الله, Syaikh 'Ali Hasan 'Ali Abdul Hamid حفظه الله

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url