Menggabungkan Niat Dunia dan Akhirat

Menggabungkan Niat Dunia dan Akhirat


Setelah membaca judul di atas, mungkin Anda menduga bahwa Anda tidak dibenarkan untuk menggabungkan niat menikmati rutinitas dengan mencari keridhaan Alloh عزّوجلّ ?

Tidak demikian saudaraku! Menggabungkan antara keduanya adalah sah-sah saja, namun tentu nilai ibadah Anda pun berbeda. Semakin Anda berhasil memurnikan niat pada rutinitas Anda hanya karena Alloh, semakin besar pula pahala Anda. Namun sebaliknya semakin besar keinginan Anda untuk mewujudkan kepentingan pribadi Anda, maka semakin kecil pula nilai ibadah amalan Anda.

Renungkan kisah berikut dari Nabi صلي الله عليه وسلم:

أَنَّ رَجُلًا زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ أُرِيدُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ قَالَ هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا قَالَ لَا غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ فَإِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ

“Ada seorang lelaki hendak menjenguk saudaranya yang berdomisili di kampung lain. Maka Alloh memerintahkan seorang malaikat untuk mencegatnya di tengah jalan. Tatkala lelaki itu melintasi malaikat tersebut, malaikat bertanya, "Kemanakah engkau hendak pergi ?' Ia menjawab, "Aku hendak menjenguk saudaraku di kampung ini." Kembali malaikat bertanya, "Apakah engkau memiliki sesuatu kepentingan yang hendak engkau selesaikan darinya ?" Kembali ia menjawab, "Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Alloh عزّوجلّ" Mendengar jawaban itu, malaikat itupun berkata, "Sesungguhnya aku adalah utusan Alloh untuk mengkabarkan kepadamu bahwa Alloh telah mencintaimu, sebagaimana engkau telah mencintai saudaramu karena-Nya." (HR. Muslim)

Berkunjung ke sahabat atau saudara, pasti mendatangkan banyak manfaat di dunia. Namun tatkala lelaki di atas tidak memiliki niat lain dari kunjungannya terhadap saudaranya itu selain karena upaya melanggengkan hubungannya yang tulus karena Alloh عزّوجلّ, maka Alloh-pun mencintainya. Suatu pahala yang sangat besar yang sangat didamba oleh setiap insan yang beriman kepada Alloh عزّوجلّ, termasuk Anda.

Dan dari alur kisah hadits di atas, dapat dipahami bahwa andai lelaki itu memiliki kepentingan lain yang tidak bertentangan dengan ketulusan cintanya, tentu ia tidak mendapatkan keutamaan tersebut.

Sumber: Majalah As-Sunnah No.11 Thn.XIV_1432/2011, Dengan Niat, Amal Dunia Jadi Ladang Akhirat, Ust. Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A]

Semoga bermanfaat… Mari Belajar Islam#81
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url