Khutbah Jumat: Memakmurkan Masjid
Sajadah Muslim ~ Alhamdulillah hilladzi akramnaa bil iimaan, wa a’azzanaa bil islam, wa rafa’na bil ihsan, ahmaduhu subhanahu wata’ala wa asykuruh, allahumma shollia wasallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa mantabi’ahum bi ihsani ila yaumiddin, amma ba’du.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Puji dan syukur pertama-tama kita persembahkan kepada Allah SWT yang telah menjadikan Masjid sebagai tempat untuk mengagungkan asma-Nya, demikian pula shalawat dan salam semoga tercurah selalu atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah gigih memperjuangkan Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin.
Selanjutnya marilah kita berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa.
Masjid adalah tempat suci ummat Islam untuk beribadahah kepada Allah SWT. Nama masjid langsung diberikan oleh Allah SWT sebagaimana dalam firman-Nya yang terdapat dalam surat aI-Jin ayat 18 :
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah sesuatu (seseorang) di dalam masjid selain Allah”.
Secara tersirat di dalam ayat ini sudah jelas bahwa masjid adalah tempat ibadah untuk menyembah Allah SWT.
Kata masjid terambil dari kata "Sajada" yang berarti bersujud, sehingga masjid diartikan dengan tempat bersujud. Pada saat kita melaksanakan shalat ada empat gerakan yaitu : berdiri, ruku', sujud dan duduk, dan sujud merupakan gerakan dimana kita amat dekat dengan Allah, seperti firman-Nya dalam surat al-Alaq ayat 19 :
"Dan bersujudlah engkau dan dekatkanlah dirimu kepada Tuhan”.
Makna ayat tersebut sejalan dengan Hadits Nabi Muhammad SAW:
"Jarak yang terdekat antara seorang hamba dan Tuhannya Yang Maha Tinggi dan Maha Agung adalah pada saat ia sujud". (HR. Muslim)
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia
Sekarang ada baiknya dijelaskan apa arti memakmurkan masjid, memakmurkan masjid dapat berarti membangun masjid dan dapat pula berarti meramaikan masjid denga ibadah, dzikir, menuntut ilmu dan semacamnya. Dalam surat at-Taubah ayat 18 Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid itu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah, beriman kepada hari akhir, menegakkan shalat, menunaikan zakat serta tidak takut melainkan kepada Allah semata."
Pada ayat tersebut terdapat 2 macam rukun Iman dan 2 macam rukun Islam serta sifat orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW, dijelaskan tentang pahala yang akan diterima oleh orang-orang yang membangun masjid, yaitu :
"Barang siapa yang membangun masjid karena mencari ridha Allah, pasti Allah akan membangunkan mahligai baginya di dalam syurga”.
Hadits tersebut amat menggembirakan dan mendorong umat Islam untuk senantiasa membangun masjid, bentuknya dapat beragam: ada orang yang mewakafkan tanahnya demi pembangunan masjid, ada yang mengeluarkan sebagian hartanya untuk membangun masjid, adapula yang menyumbangkan tenaganya untuk pembangunan masjid, dll, pendek kata bahwa sekecil apapun yang kita persembahkan untuk kepentingan pembangunan dan kemakmuran masjid akan mendapatkan pahala atau kebaikan atasnya sebagaimana janji Allah dalam Hadits Nabi tersebut.
Juga dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah beliau bersabda:
"Barang siapa yang membuang duri atau kotoran dari dalam Masjid, Allah akan membangunkan baginya mahligai dalam syurga”.
Hal ini memberikan makna dan isyarat bahwa seorang tukang sapu Masjid akan mudah masuk syurga alasannya mudah saja karena Masjid kepunyaan Allah.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Membangun Masjid juga akan segera dirasakan ganjarannya atau manfaatnya bagi seseorang yang meninggal dunia atau dalam Hadits lain setelah orang itu berada dalam kubur. Dalam sebuah Hadits riwayat ibnu Majah Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya yang pertama amal seorang yang menemuinya setelah ia meninggal dunia yaitu ilmu yang ia ajarkan dan ia siarkan, atau anak shaleh yang ditinggalkannya, atau Qur’an yang ia wariskan atau Masjid yang ia bangun atau rumah untuk musafir atau sungai yang ia alirkan, atau shadaqah yang ia keluarkan dari hartanya pada saat sehat dan hidupnya, semuanya itu akan menemuinya setelah ia meniggal dunia''.
Bila kita memperhatikan Hadits-Hadits Rasulullah SAW maka dosa dan kesalahan-kesalahan yang cepat kita rasakan siksa dan balasannya adalah kencing lalu tidak istinja (thaharah), bergunjing (gibah) mengadu domba (provakator) dan berkhianat.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia
Bahwa Rasulullah SAW amat mementingkan umat Islam untuk shalat jamaah, dan shalat yang paling afdhal adalah di Masjid, perintah berjamaah itu disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasa'i.
"Tidak boleh 3 orang Muslim yang tinggal disuatu desa atau dusun, lalu tidak ditegakkan shalat melainkan mereka adalah diperintah dan dikuasai oleh syetan, oleh karna itu wajib atas bershalat berjamaah, karena sesungguhnya yang dimakan oleh serigala adalah kambing yang menyendiri".
Dalam Hadits ini juga sudah ada perintah tersirat dari Rasulullah SAW bahwa bila disuatu tempat sudah ada 3 orang Muslim wajib untuk mempunyai imam, punya jamaah dan punya masjid tempat beribadah. Dan bila komunitas Muslim sudah terbentuk betapapun kecilnya, akan segera bertambah dengan pertolongan Allah.
Mengenai keutamaan kemakmuran dari sudut ibadah, antara lain disebutkan dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW riwayat Bukhari Muslim beliau bersabda.
"Apabila seorang Muslim berwudhu dengan baik lalu ke Masjid dengan niat untuk shalat, maka setiap langkah derajatnya diangkat oleh Allah dan setiap langkah kesalahannya dihapus. Dan bila sudah shalat Malaikat selalu bershalawat atasnya selama ia masih dalam Masjid".
PENUTUP
Oleh Drs. KH. Marwan Aidid