Khutbah Jumat: Keutamaan Membaca, Memahami Dan Mengamalkan Al Quran
Sajadah Muslim ~ Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, arrahmanirrahim maliki yaumid din, wa shalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal mursalin sayyidina wa maulana Muhammadin khatamin Nabiyyina wa imamil mursalin, wa ‘ala alihi thahiriina wa shahabatihi ajma’in, amma ba’du.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji dan syukur kita kepada Allah SWT yang telah menurunkan AI-Qur'an untuk menjadi petunjuk bagi manusia terutama dalam membedakan yang hak dan yang bathil.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya serta pengikutnya yang senantiasa menjaga dan mengamalkan sunnahnya.
Selanjutnya mari kita perbaiki Iman dan Taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Pertama-tama ada baiknya jika kita mengetahui keutamaan membaca Al-Qur'an melalui penjelasan dari kitab suci AI-Qur'an sendiri. Dalam surat Fathir ayat 29 Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang membaca AI-Qur 'an dan menegakkan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezki yang telah Kami anugerahkan kepada-Nya secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan mereka itu mengaharapkan perniagaan yang tidak akan merugi".
Maksudnya bahwa orang-orang yang rajin membaca AI-Qur'an akan memperoleh pahala yang banyak. Hal ini dapat dilihat dari Hadits Rasulullah SAW:
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah ia akan mendapat satu kebajikan atau pahalanya dilipatgandakan sepuluh kali”. (HR. At-Tarmidzi)
Dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkanoleh Baihaqi Beliau bersabda :
"Membaca AI-Qur'an di dalam shalat lebih mulia dari pada membaca AI-Qur 'an di luar shalat".
Dan di dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani Beliau mengatakan bahwa "bacaan seseorang bila tidak langsung dalam Al-Qur'an mendapatkan seribu derajat dan bila kita baca langsung dalam Mushaf (Kitab Al-Qur'an) pahalanya dilipatgandakan dua kali menjadi dua ribu derajat.
Jadi bila kita membaca surat Yaasin dibuku biasa, pahalanya seribu dan bila langsung dalam kitab suci Al-Qur'an pahalanya menjadi dua ribu.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Dalam sebuah Hadits lain yang diriwayatkan dari Annas oleh Al-Iman Muhammad bin Nasr, Rasulullah SAW bersabda :
"Rumah yang dibacakan di dalamnya Al-Qur'an dihadiri Malaikat dan Syaitan-Syaitan menjauh, ahli rumah akan diluaskan rezkinya, kebaikannya banyak dan kejelekannya sedikit".
Karena itu hendaknya sebagai ummat Islam kita diwajibkan membaca Al-Qur'an untuk memperoleh ridha Allah SWT dan tentu akan lebih baik lagi apabila disamping membacanya juga memahami makna, arti dan kandungannya.
Dalam Al-Qur'an surat an-Nisa' ayat 82 Allah SWT berfirman:
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya''.
Semua isi Al-Qur'an sejalan dan saling melengkapi, walaupun terdapat beberapa kali pengulangan ayat-ayatnya namun tidak membosankan membacanya.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Keutamaan memahami AI-Qur'an juga sebagaimana yang dijelaskan dalam Hadits Rasulullah SAW:
"Barang siapa berbicara berdasarkan Al-Qur'an ia pasti benar, dan barang siapa yang mengamalkannya ia diberi pahala dan barang siapa yang memutuskan perkara berdasarkan Al-Qur'an pasti adil, dan barang siapa yang mengajak kepada Al-Qur’an ia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus".
Dapat kita bayangkan betapa banyak keuntungan membaca, memahami dan mengamalkan AI-Qur'an bahkan sampai di padang Mahsyar tempat berkumpulnya seluruh manusia dari seluruh generasi yang pernah hidup di dunia AI-Qur'an akan memberikan syafaat kepada para pembaca dan pengamal Al-Qur'an. Dalam salah satu
Hadits Rasulullah SAW dijelaskan :
"Bacalah Al-Qur'an karena pada hari kiamat ia akan memohonkan syafaat kepada Allah SWT bagi ahli Al-Qur'an".
Adapun yang dimaksud dengan ahli AI-Qur'an adalah orang yang membaca, memahami dan mengamalkan AI-Qur'an. Sebagairnana Rasulullah SAW dalam sebuah hadits bersabda :
"Barang siapa yang membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya lalu ia mati dalam jama'ah umat Islam maka di hari kiamat ia akan dibangkitkan bersama para Nabi dan Malaikat".
Yang dimaksud mati dalam jama'ah Islam, ia tidak masuk dalam aliran Islam sesat (sempalan) seperti aliran Ahmadiyah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bukanlah Nabi yang terakhir.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia
Sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur kehadirat Allah SWT karena mayoritas masyakat Indonesia adalah beragama Islam dan jika ajaran, isi dan kandungan Al-Qur'an dapat diamalkan di Negara kita, maka bangsa dan masyaraklat Indonesia akan hidup dalam kedaan adil dan makmur, umpamanya kita dapat mengamalkan firman Allah SWT dalam surat an-Nahl ayat 90:
"Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah SWT melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan".
Ulama berpendapat bahwa adil, ikhsan dan membantu kerabat (orang miskin) merupakan tiga induk akhlak terpuji, sedangkan dosa, kemungkaran dan permusuhan merupakan tiga induk akhlak yang tercela.
Yang dimaksud keadilan disini mencakup:
- Keadilan dalam hubungan antar hamba dengan Allah dengan cara menjalankan kewajibannya kepada Allah.
- Keadilan pada diri sendiri artinya tidak menganiaya dan merusak diri sendiri.
- Keadilan kepada makhluk artinya selalu memberi nasehat dan tidak berkhianat.
Kemudian Ikhsan mencakup semua perbuatan dan amal yang bermanfaat bagi manusia yang dikerjakan secara ikhlas. Serta membantu kerabat dapat diwujudkan melalui pemberian nafkah terutama memberikan santunan dan perhatian terhadap fakir miskin.
Sedangkan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT adalah alFahsya atau dosa seperti zina, kemungkaran seperti khamr dan perjudian, dan permusuhan seperti menganiaya dan memutuskan hubungan dengan orang lain.
Sebagai bentuk pengamalan Al-Qur'an marilah kita amalkan firman Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 2 :
"Hendaklah kamu bertolong-tolongan dalam kebajikan dan taqwa janganlah kamu bertolong-tolongan dalam dosa dan permusuhan".
Pada akhirnya marilah kita jadikan AI-Qur'an sebagai pertunjuk hidup kita yang akan memberikan arah, nasehat dan bimbingan bagi tercapainya kebahagiaan yang hakiki dan kebaikan yang abadi dari dunia hingga akhirat. Amin Ya Rabbal 'Alamin
Penutup
Oleh Drs. KH. Marwan Aidid