Khutbah Jumat: Menyambut Hari Proklamasi
Sajadah Muslim ~ Alhamdulillahil wahidil ahad, aladzi lam yalid wa lam yuulad wa lam yakullahu kufuwwan ahad, ahmaduhu subhanahu wata’ala wa asykuruhu, allahumma sholli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa ash habihi wa man tabi’ahum ila yaumil qiyamah, amma ba’du.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, yang alhamdulillah kita kaum Muslimin adalah penduduk mayoritas di negeri tercinta kita ini.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi besar kita Muhammad SAW beserta kepada sekalian sahabat dan keluarganya yang telah memberikan tauladan dan contoh yang sebaik-baiknya kepada kita sebagaimana hidup sebagai Muslim yang baik.
Kemudian dari pada itu marilah kita mempertinggi kualitas iman dan taqwa kita, mudah-mudahan kita mendapat keselamatan di dunia dan di akhirat.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Sebagaimana yang kita maklumi bersama bahwa pada saat ini kita sedang berada dalam suasana menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia, kemerdekaan bangsa Indonesia adalah momentum yang amat membahagiakan, karena dalam masa penjajahan tidak banyak yang dapat kita perbuat untuk kejayaan bangsa, tanah air dan agama kita. Karena kekayaan bumi ini sementara justru lebih banyak dinikmati oleh bangsa yang menjajah kita. Golongan yang terdidik dan terpelajar dapat dihitung dengan jari, kehidupan beragama juga amat menyedihkan karena yang diizinkan oleh penjajah hanyalah spritual, tetapi ajaran Islam berkaitan dengan ilmu, politik dan perjuangan, tidak pernah diberi peluang.
Justru itu proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17-08-1945 yang bertepatan dengan bulan suci ramadhan, sungguh amat membahagiakan seluruh bangsa Indonesia dan khususnya ummat Islam, kemerdekaan kita juga disambut hangat oleh umat Islam seluruh dunia, Karena jumlah ummat Islam Indonesia adalah yang terbanyak diseluruh dunia. Maka berlomba-lombalah negeri Muslim memberikan pengakuan. Menurut hukum international tiga saja negara yang mengakui kita, maka kita sudah resmi sebagai negara yang merdeka. Mesir adalah negara Muslim yang pertama kali mengakui kemerdekaan kita.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Kemerdekaan adalah sunnatullah yang menjadi kehendak dan keinginan Allah SWT. Hal itu dapat kita baca dalam Al-Qur'an surat Al-Qashash ayat 5 :
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di muka bumi, dan hendak mengajarkan mereka orang-orang yang mewarisi bumi dan kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi”.
Ayat ini amat tepat dengan kondisi bangsa Indonesia pada saatsaat menjelang kemerdekaan sampai sesudah proklamasi kemerdekaan dan hingga masa sekarang ini, dan semoga kemerdekaan kita tidak terusik atau tidak terganggu lagi oleh bangsa-bangsa penjajah. Masa penjajahan di Indonesia yaitu masa sebelum kita merdeka adalah sama dengan nasib Nabi dan ummat Islam dalam periode Makkah ummat Islam adalah warga negara kelas dua yang selalu dalam keadaan takut, tidak bebas berubah. Jadi periode Makkah adalah masa penjajahan, dan hijrahnya Nabi dari Makkah ke Madinah pada hakekatnya adalah proklamasi kemerdekaan ummat Islam. Hijrahnya Nabi adalah bahwa ummat Islam sudah punya tanah air, punya negara, jadi periode Madinah adalah periode kemerdekaan, periode pelaksanaan agama Islam, periode pembangunan dan periode keamanan dan ketentraman. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat an-Nur ayat 55 :
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal shaleh, bahwa Dia akan sungguhsungguh menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana ia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar menukar keadaan mereka, setelah mereka berada dalam keadaan ketakutan menjadi aman sentosa''.
Hasil proklamasi kemerdekaan adalah persis apa yang telah di firmankan oleh Allah SWT, yaitu kita merdeka, kita dapat mengamalkan agama kita dan kita merasakan keamanan yang hakiki. Karenanya adalah wajar bila kita perhatikan dengan baik firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 7:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur maka kami akan menambah nikmat kepadamu".
Bila kita pandai mensyukuri nikmat maka Allah akan memberikan nikmat yang lebih banyak lagi, tetapi bila kita tidak mau bersyukur maka kita akan dikenakan siksa oleh Allah SWT.
Menurut para ulama untuk mensyukuri nikmat ada 5 urutanurutannya:
- Kita menyebut nama Allah dan menyebutkan kebaikankebaikannya dengan mengucapkan alhamdulillah berarti kita telah menyebut nama Allah dan memuji kepada-Nya. Menurut Nabi kita Muhammad SAW induk dari memuji kepada Allah adalah "alhamdulillah" dan di dalam kata ini sudah tersirat doa ya Allah tambahkanlah nikmat-Mu kepadaku.
- Kita meyakini bahwa pemberi nikmat adalah Allah SWT jadi semua nikmat adalah bersumber dari Allah SWT.
- Kita menggambarkan dalam pikiran kita betapa besar nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Katakanlah dengan nikmat kemerdekaan kita bisa memerintah negara kita sendiri, kita memiliki tanah air, yang seterusnya akan diwarisi oleh generasigenerasi mendatang dan manfaat-manfaat lainnya.
- Dengan selesai menggambarkan besarnya nikmat kemerdekaan lalu kita gembira dan bahagia.
- Dan langkah terakhir adalah membuktikan kegembiraan kita dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah SWT, seperti rajin beribadah, tolong menolong mendirikan rumah-rumah ibadah, gedung sekolah dsb.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Dalam menjaga dan mempertahankan eksistensi dan kelangsungan kita yang kaya dan indah ini, maka ada baiknya kita angkat salah satu ayat suci Al-Qur'an dalam surat al-Imran ayat 200:
"Wahai sekalian orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian bersabar dan saling menyabarkan dan jagalah batas-batas negaramu dan bertaqwalah kepada Allah, mudah-mudahan kamu mendapat kebahagiaan".
Ayat ini menuntut kita untuk mengerjakan 4 amalan, yaitu :
- Kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk bersabar. Dan ada Hadits Nabi yang mengatakan bahwa sabar itu ada tiga komponennya yaitu sabar dalam menghadapi musibah dan kesulitan, sabar dalam taat kepada Allah dan sabar dalam menjaga diri kita agar tidak melakukan dosa dan kejahatan.
- Kita diperintahkan agar kita saling menyabarkan, jadi kita saling menyabarkan, sehingga dengan demikian terciptalah ketahanan iman, ketahanan ibadah, ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional.
- Kita diperintahkan untuk menjaga batas-batas negara atau tanah air kita, supaya tidak dimasuki oleh musibah baik secara tertutup (infiltrasi) maupun secara terbuka (agressi).
- Kita diperintahkan untuk bertaqwa, karena taqwa mengundang kemakmuran lahir batin dari Allah SWT seperti firman-Nya dalam surat Al-A'raf ayat 96 : "Andai kata penduduk negeri ini benar-benar beriman dan betaqwa kepada Allah SWT pasti akan kami bukakan berkat dari langit berkat dari dalam bumi".
Pada akhirnya marilah kita sekalian mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan melaksanakan Amar Ma'ruf Nahi Munkar, mengerjakan semua perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangannya.
Penutup
Oleh Drs. KH. Marwan Aidid