Khutbah Jumat: Tuntunan Al Quran Dalam Menjalani Kehidupan
Sajadah Muslim ~ Alhamdulillah hilladzi akramnaa bil iimaan, wa a’azzanaa bil islam, wa rafa’na bil ihsan, ahmaduhu subhanahu wata’ala wa asykuruh, allahumma shollia wasallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa mantabi’ahum bi ihsani ila yaumiddin, amma ba’du.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji dan Syukur kita kepada Allah SWT yang telah menurunkan AI-Qur'an untuk menjadi petunjuk bagi manusia terutama dalam memberikan arah dan tujuan hidup di muka bumi ini hingga di akhirat kelak.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang senantiasa rnernberi suri tauladan dalam menjalani kehidupan.
Selanjutnya mari kita perbaiki Iman dan Taqwa kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia
Manusia terlahir di dunia adalah diciptakan dan difasilitasi oleh Allah SWT, manusia adalah khalifah Allah SWT di muka bumi.
Sebelum kita lahir semua fasilitas dan kemudahan untuk hidup telah disiapkan oleh Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah. Tetapi hendaknya kita maklumi bahwa kita lahir di dunia ini sebagai makhluk yang paling mulia adalah berkat jasa dari kedua orang tua kita (ayah dan ibu). Itulah sebabnya maka Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam AlQur'an surat al Ahqaaf ayat 15 Allah berfirman :
"Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya (ibu dan bapaknya)”.
Berbuat baik kepada kedua orang tua dapat diwujudkan melalui tunduk dan patuh kepada-Nya, membantu bekerja, berucap dengan lemah lembut, memberi nafkah, mendo'akannya dikala masih hidup terlebih jika sudah mati, dll. Karena itu kita selalu diperintahkan untuk bersyukur kepada Allah SWT dan kepada kedua orang tua, firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 14 :
"Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu dan kepada sayalah kamu kembali".
Secara singkat dapat dikatakan bahwa bersyukur kepada Allah adalah beribadah kepada-Nya dan bersyukur kepada orang tua adalah berbuat baik kepada-Nya dalam arti yang seluas-luasnya.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbabagia
Lanjutan dari ayat 15 surat al-Ahqaaf disebutkan :
"Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya hingga menyapihnya selama tiga puluh bulan".
Pada ayat ini Allah SWT menggambarkan betapa besarnya jasa dan derita seorang ibu ketika mengandung dan melahirkan anaknya, ketika hendak melahirkan ia mempertaruhkan nyawanya, demikian pula setelah melahirkan ia menyusui, merawat, menjaga dan mendidiknya hingga anaknya dewasa. Demikian pula seorang bapak yang dengan susah payah mencari nafkah dan penghidupan, menyediakan sandang dan pangan dan semacamnya guna menjaga kelangsungan hidup keluarga, dan tentu masih sangat banyak jasa orang tua kepada kita yang tak mungkin disebutkan satu persatu.
Karena itu amatlah tepat jawaban Rasulullah SAW, ketika beliau ditanya oleh seorang sahabat kepada siapakah saya harus berbuat baik ? Lalu Rasulullah menjawab "kepada Ibumu ", sahabat bertanya lagi, lalu kepada siapa? Rasulullah menjawab "kepada Ibumu", sahabat bertanya lagi, lalu kepada siapa ? Rasulullah menjawab "kepada Ibumu ", dan sahabat bertanya lagi, lalu kepada siapa? Rasulullah menjawab "kepada Bapakmu". Sehingga ada hadits bahwa Syurga di bawah telapak kaki Ibu.
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Yang Berbahagia
Ada yang menarik untuk dijelaskan pada surat Al-Ahqaaf ayat 15 tadi, bahwa Ibu mengandung serta menyusui selama tiga puluh bulan, artinya kurang tepat jika ada seorang perempuan yang melahirkan pada setiap tahunnya, seharusnya jarak yang ideal adalah dua setengah tahun, sehingga program pengaturan kependudukan melalui program keluarga berencana hakekatnya adalah, mengacu pada tuntunan Al-Qur'an. Pada kelanjutan ayat 15 dari surat Al Ahqaaf adalah :
"Sehingga apabila dia telah dewasa dan berumur empat puluh tahun ia berdo'a: Ya Tuhanku tunjukkanlah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada Ibu Bapakku dan supaya aku dapat beramal shaleh yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku, sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri".
Berdasarkan ayat tersebut bahwa usia dewasa dan kematangan seorang manusia adalah empat puluh tahun, sehingga Nabi kita Muhammad SAW diangkat oleh Allah menjadi Nabi dan Rasul ketika beliau berumur empat puluh tahun. Dan ketika sudah mencapai usia empat puluh tahun maka kewajiban dan tanggung jawabnya semakin banyak.
Berdasarkan keterangan ayat tersebut, ada beberapa tuntunan yang menjadi pelajaran kita :
- Hendaknya kita mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita dan kepada kedua orang tua kita. Inti dan hakekat mensyukuri nikmat Allah adalah beriman dan beribadah kepadanya.
- Sebagai orang yang sudah berusia matang hendaknya kita banyak beramal shaleh yang diridhai oleh Allah SWT, hendaknya kita memahami bahwa hakekat hidup ini haruslah diisi dengan amal shaleh. Dalam surat Al-Mulk ayat 2, yang artinya : "Dialah Allah SWT yang telah menciptakan hidup dan mati untuk mengetahui siapakah diantara kita yang paling baik amalnya, agar amal shaleh yang kita perbuat diridhai oleh Allah SWT, maka kita harus kerjakan dengan ikhlas dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT.
- Hendaknya kita bertaubat kepada Allah SWT. Bertaubat artinya menyesali segala perbuatan salah atau dosa yang pernah kita lakukan seiring dengan penyesalan terhadap kesalahan itu kita banyak beribadah kepada Allah SWT.
- Kita berserah diri artinya tunduk dan patuh semata-mata karena Allah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat AI-Imran ayat 102 : "Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebaik-baiknya, dan jangan kamu mati sebelum kamu menjadi orang Muslim”.
Mudah-mudahan dengan mengamalkan tuntunan Al-Qur'an dalam kehidupan kita akan semakin terarah dan terkontrol dengan baik.
Doa Penutup
Oleh Drs. KH. Marwan Aidid