Pahami dengan Teliti Pesan Terakhir Rasulullah Sebelum Wafat
Pesan atau wasiat terakhir Rasulullah ini disampaikan pada saat melaksanakan Ibadah Haji Wada' atau dikenal juga dengan Haji Perpisahan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Khutbah ini disampaikan pada 9 Zulhijjah, Tahun 10 Hijriyah (6 Maret 632) di Lembah Uranah Gunung Arafah. Beliau mengumumkan niatnya untuk malaksanakan Haji Wada' ini 25 Dzulqaidah 10H atau setahun sebelum beliau wafat.
Dari Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Jabir ra, ia berkata “Selama 9 tahun tinggal di Madinah Munawwarah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam belum melaksanakan Haji. Kemudian pada tahun kesepuluh beliau mengumumkan hendak melakukan haji. Maka berduyun-duyun orang datang ke Madinah, semuanya ingin mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengamalkan ibadah haji sebagaimana amalan beliau.”
Dari Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Jabir ra, ia berkata “Selama 9 tahun tinggal di Madinah Munawwarah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam belum melaksanakan Haji. Kemudian pada tahun kesepuluh beliau mengumumkan hendak melakukan haji. Maka berduyun-duyun orang datang ke Madinah, semuanya ingin mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengamalkan ibadah haji sebagaimana amalan beliau.”
Diriwayatkan jamaah haji pada tahun tersebut berjumlah 100.000 dan ada pula yang menyebutkan bahwa Ibadah Haji yang dipimpin langsung Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut mencapai 114.000 jamaah. Pada 8 Zulhijjah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat menuju Mina, bermalam dan menunaikan Sholat Subuh. Setelah matahari terbit Beliau berangkat menuju Arafah dan setelah matahari bergeser condong ke barat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam mulai memberikan Khutbah disebuah tempat bernama Namirah, dan berikut ini isi pesan atau Khutbah terakhir Rasulullah:
Wahai manusia dengarkanlah baik-baik apa yang hendak aku katakan, aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu kembali dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh karena itu dengarkanlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah kepada orang-orang yang tidak dapat hadir disini pada hari ini.
Wahai manusia, sebagaimana kamu menganggap bulan dan kota ini suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap Muslim sebagai amanah suci. Kembalikanlah harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu sakiti siapapun agar orang lain tidak manyakiti kamu lagi. Ingatlah bahwa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan atas segala amal perbuatan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh karena itu mulai saat ini segala urusan yang melibatkan riba hendaklah dibatalkan.
Berwasapadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara yang besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutinya dalam perkara-perkara yang kecil.
Wahai manusia sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, mereka juga mempunyai hak atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka atas kamu, maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah lembutlah terhadap mereka karena sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh mengizinkan masuk orang yang tidak kamu sukai ke dalam rumah kamu dan mereka dilarang melakukan zina.
Wahai manusia, dengarkanlah baik-baik kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah sholat lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikanlah Zakat dari harta kamu. Kerjakanlah Ibadah Haji sekiranya kamu mampu. Ketahuilah bahwa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama, tidak seorangpun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali atas dasar taqwa dan amal sholeh.
Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggung-jawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh karena itu awasilah agar jangan sekali-kali kamu keluar dari landasan kebenaran setelah ketiadaanku.
Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak ada lain agama baru. Oleh karena itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti keduanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah AL QUR'AN dan SUNNAHKU.
Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku ini, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang mendengar dariku secara langsung. Saksikanlah Ya Allah, bahwasanya telah aku sampaikan risalahMu kepada hamba-hambaMu.
Setelah menyampaikan Khutbah tersebut, turunlah Firman Allah:"Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kamu dan Aku Ridho Islam menjadi agama bagimu"(QS Al Maidah Ayat 3)
Setelah mendengar Wahyu ini sahabat Abu Bakar Radi-Allahu anhu menangis terisak-isak, karena dia memahami bahwa jika suatu misi telah disempurnakan menandakan si pembawa misi tersebut akan segera kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala