Tata Cara Bacaan Niat Doa Sesudah Sholat Dhuha Lengkap Artinya
Bacaan Niat Tata Cara Lengkap Artinya Doa Sesudah Sholat Dhuha. Setelah kita mengkaji tentang tata cara pelaksanaan sholat dhuha serta bacaannya dari mulai niat sampai dengan bacaan salam, alangkah baiknya kita di lanjutkan dengan bacaan doa setelah sholat dhuha sesuai dengan sunnah Rosul dalam tulisan bahasa arab latin lengkap dengan artinya guna untuk mempermudah bagi yang masih belum faham betul dalam pelaksanaannya dengan jumlah bilangan rakaat yang minimal 2 sampai 12 rakaat akan kami jelaskan secara rinci di sini.
Untuk waktu sholat dhuha yaitu dari mulai terbitnya matahari sampai akhir anda bisa perhatikan bayangan benda. Selama bayangan benda masih condong ke arah barat, meskipun sedikit, berarti waktu dhuha masih ada. Kemudian ketika bayangan benda lurus dengan bendanya, tidak condong ke barat maupun ke timur, waktu shalat dhuha telah habis. Karena matahari persis berada di atas benda. Ada sebagian yang memberikan acuan, kurang lebih 15 menit sebelum masuk dzuhur.
Maka oleh karena itu sebelum kita melaksanakan aktifitas masing-masing misalnya:orang yang mau mengantor, pedagang, buruh, petani dan lain sebagainya kalau bisa melaksanakan sholat dhuha dan setelah sholat langsung membaca doa sholat dhuha, sebelum kita bekerja agar supaya lebih tenang, dikernakan semakin siang pekerjaan kita semakin sibuk, orang kantor sibuk di kantor, pedagang sibuk melayani pembeli, tukang buruh sibuk dengan mengerjakan pekerjaannya tapi memang lebih baik dan utama dikerjakan pada waktu yang paling afdhol/utama.
Nah jadi kalau menurut Saya melaksanaka sholat dhuha itu sangat enak dilaksanakannya sebelum kita beraktifitas karena sehabis melaksanakan sholat langsung kita berdo'a kepada Alloh SWT supaya dihasilkan semua apa yang kita inginkan sesuai dengan arti isi kandungan dalam do'a shalat dhuha.
Waktu Keutamaan Sholat Dhuha
Waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat Dhuha adalah ketika sinar matahari sudah mulai terasa panas (dekat dengan waktu berakhirnya Dhuha).
Sebagai mana hadits yang telah diriwatkan dari Al Qosim As Syaibani bahwa Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu melihat beberapa orang melakukan shalat Dhuha, kemudian Zaid mengatakan: “Andaikan mereka tahu bahwa shalat setelah waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Shalat para Awwabin adalah ketika anak onta mulai kepanasan.” (HR. Muslim 748).
Lalu Imam An-Nawawi juga mengatakan: ulama madzhab kami (syafi’iyah) mengatakan: “Waktu ketika sinar matahari sudah mulai panas itu adalah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat dhuha, walaupun dibolehkan shalat sejak terbit matahari sampai menjelang tergelincirnya matahari, lihat keterangan dalam (Syarh Shahih Muslim, 6/30).
Jumlah Bilangan Rakaat Shalat Dhuha
Para ulama Fiqih yg menyatakan disunnahkannya sholat Dhuha telah sepakat bahwa jumlah minimal roka’at sholat Dhuha adalah 2 roka’at.
Hal ini berdasarkan hadits Shohih berikut ini:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kekasihku (yakni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah berwasiat kpdaku dengan 3 perkara (yaitu): agar aku berpuasa 3 hari pada setiap bulan, mengerjakan sholat Dhuha 2 roka’at, dan mengerjakan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Sedangkan untuk batas maksimalnya bilangan roka’at sholat Dhuha, maka telah terjadi ikhtilaf (perbedaan pendapat) di antara mereka (para ulama fiqih).
Ada sebagian ulama yg berpendapat bahwa jumlah maksimal roka’at sholat sunnah Dhuha adalah 8 roka’at.
Sebagian ulama lain berpendapat bahwa jumlah maksimal roka’at sholat sunnah Dhuha adalah 12 roka’at.
Dan ada pula diantara ulama yg berpendapat bahwa jumlah maksimal sholat sunnah Dhuha adalah TANPA BATASAN bilangan roka’at tertentu. Maksudnya BOLEH bagi seorang muslim dan muslimah melaksanakan sholat sunnah Dhuha lebih dari 8 atau 12 roka’at sesuai yang ia kehendaki.
Untuk pendapat yang nampak rojih (kuat dan benar) adalah pendapat terakhir, yaitu tidak ada Batas tertentu untuk jumlah maksimal roka’at sholat sunnah Dhuha.
Hal ini berdasarkan dengan hadits yg diriwayatkan dari Mu’adzah Al-‘Adawiyyah, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Aisyah RA, ‘Apakah dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat Dhuha?’ Jawab Aisyah: “Iya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat Dhuha 4 roka’at dan (terkadang) lebih dari itu sesuai dengan yang beliau kehendaki.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Dhuha.
Sholat dhuha walaupun hukumnya sunnah tapi dalam tata cara pelaksanaanya tidak ada bedanya dengan cara pelaksanaan shalat wajib seperti melaksanakan syarat, rukun dan menjauhi segala pembatalannya, supaya sholat itu syah menurut hukum piqih dan diterima oleh Alloh SWT.Amin.
Lafadz Niat Sholat Dhuha Dalam Bahasa Arab Latin Dan Artinay:
Selanjutnya membaca doa iftitah, surat al-fatihah, dan membaca salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi lebih diutamakan membaca surat Adh-Dhuha, Asy-Syamsu, Al-Lailu, dan Surat Asy-Syarh.
Lalu melakukan ruku’ dan membaca tasbih tiga kali.
Selanjutnya I’tidal dan membaca bacaannya.
Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali.
Lalu duduk di antara dua sujud dan membaca bacaannya.
Setelahnya sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali.
Selanjutnya lakukan rakaat kedua seperti cara rakaat pertama tanpa membaca niat dan doa iftitah.
Lalu kerjakan tasyahud akhir.
Yang terakhir salam dua kali.
Seusai salam, dianjurkan untuk berdzikir lalu membaca do’a setelah sholat dhuha.
Bacaan Do'a Setelah Shalat Dhuha Dalam Bahasa Arab
Demikian yang dapat kami sajikan niat dan cara sholat dhuha lengkap dengan doanya, begitu juga kami sajikan pada artikel selanjutnya, cara sholat tahajud, sholat hajat, cara sholat istikharah, cara sholat jakam qashar, cara sholat taubat, cara sholat tasbih dan masih masih banyak yang lainnya maka terus update disini.
Untuk waktu sholat dhuha yaitu dari mulai terbitnya matahari sampai akhir anda bisa perhatikan bayangan benda. Selama bayangan benda masih condong ke arah barat, meskipun sedikit, berarti waktu dhuha masih ada. Kemudian ketika bayangan benda lurus dengan bendanya, tidak condong ke barat maupun ke timur, waktu shalat dhuha telah habis. Karena matahari persis berada di atas benda. Ada sebagian yang memberikan acuan, kurang lebih 15 menit sebelum masuk dzuhur.
Maka oleh karena itu sebelum kita melaksanakan aktifitas masing-masing misalnya:orang yang mau mengantor, pedagang, buruh, petani dan lain sebagainya kalau bisa melaksanakan sholat dhuha dan setelah sholat langsung membaca doa sholat dhuha, sebelum kita bekerja agar supaya lebih tenang, dikernakan semakin siang pekerjaan kita semakin sibuk, orang kantor sibuk di kantor, pedagang sibuk melayani pembeli, tukang buruh sibuk dengan mengerjakan pekerjaannya tapi memang lebih baik dan utama dikerjakan pada waktu yang paling afdhol/utama.
Nah jadi kalau menurut Saya melaksanaka sholat dhuha itu sangat enak dilaksanakannya sebelum kita beraktifitas karena sehabis melaksanakan sholat langsung kita berdo'a kepada Alloh SWT supaya dihasilkan semua apa yang kita inginkan sesuai dengan arti isi kandungan dalam do'a shalat dhuha.
Waktu Keutamaan Sholat Dhuha
Waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat Dhuha adalah ketika sinar matahari sudah mulai terasa panas (dekat dengan waktu berakhirnya Dhuha).
Sebagai mana hadits yang telah diriwatkan dari Al Qosim As Syaibani bahwa Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu melihat beberapa orang melakukan shalat Dhuha, kemudian Zaid mengatakan: “Andaikan mereka tahu bahwa shalat setelah waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Shalat para Awwabin adalah ketika anak onta mulai kepanasan.” (HR. Muslim 748).
Lalu Imam An-Nawawi juga mengatakan: ulama madzhab kami (syafi’iyah) mengatakan: “Waktu ketika sinar matahari sudah mulai panas itu adalah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat dhuha, walaupun dibolehkan shalat sejak terbit matahari sampai menjelang tergelincirnya matahari, lihat keterangan dalam (Syarh Shahih Muslim, 6/30).
Jumlah Bilangan Rakaat Shalat Dhuha
Para ulama Fiqih yg menyatakan disunnahkannya sholat Dhuha telah sepakat bahwa jumlah minimal roka’at sholat Dhuha adalah 2 roka’at.
Hal ini berdasarkan hadits Shohih berikut ini:
عَنْ أَبي هُريرةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : « أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِ ثَلاثَةَ أَيَامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kekasihku (yakni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah berwasiat kpdaku dengan 3 perkara (yaitu): agar aku berpuasa 3 hari pada setiap bulan, mengerjakan sholat Dhuha 2 roka’at, dan mengerjakan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Sedangkan untuk batas maksimalnya bilangan roka’at sholat Dhuha, maka telah terjadi ikhtilaf (perbedaan pendapat) di antara mereka (para ulama fiqih).
Ada sebagian ulama yg berpendapat bahwa jumlah maksimal roka’at sholat sunnah Dhuha adalah 8 roka’at.
Sebagian ulama lain berpendapat bahwa jumlah maksimal roka’at sholat sunnah Dhuha adalah 12 roka’at.
Dan ada pula diantara ulama yg berpendapat bahwa jumlah maksimal sholat sunnah Dhuha adalah TANPA BATASAN bilangan roka’at tertentu. Maksudnya BOLEH bagi seorang muslim dan muslimah melaksanakan sholat sunnah Dhuha lebih dari 8 atau 12 roka’at sesuai yang ia kehendaki.
Untuk pendapat yang nampak rojih (kuat dan benar) adalah pendapat terakhir, yaitu tidak ada Batas tertentu untuk jumlah maksimal roka’at sholat sunnah Dhuha.
Hal ini berdasarkan dengan hadits yg diriwayatkan dari Mu’adzah Al-‘Adawiyyah, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Aisyah RA, ‘Apakah dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat Dhuha?’ Jawab Aisyah: “Iya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat Dhuha 4 roka’at dan (terkadang) lebih dari itu sesuai dengan yang beliau kehendaki.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Dhuha.
Sholat dhuha walaupun hukumnya sunnah tapi dalam tata cara pelaksanaanya tidak ada bedanya dengan cara pelaksanaan shalat wajib seperti melaksanakan syarat, rukun dan menjauhi segala pembatalannya, supaya sholat itu syah menurut hukum piqih dan diterima oleh Alloh SWT.Amin.
Lafadz Niat Sholat Dhuha Dalam Bahasa Arab Latin Dan Artinay:
Selanjutnya membaca doa iftitah, surat al-fatihah, dan membaca salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi lebih diutamakan membaca surat Adh-Dhuha, Asy-Syamsu, Al-Lailu, dan Surat Asy-Syarh.
Lalu melakukan ruku’ dan membaca tasbih tiga kali.
Selanjutnya I’tidal dan membaca bacaannya.
Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali.
Lalu duduk di antara dua sujud dan membaca bacaannya.
Setelahnya sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali.
Selanjutnya lakukan rakaat kedua seperti cara rakaat pertama tanpa membaca niat dan doa iftitah.
Lalu kerjakan tasyahud akhir.
Yang terakhir salam dua kali.
Seusai salam, dianjurkan untuk berdzikir lalu membaca do’a setelah sholat dhuha.
Bacaan Do'a Setelah Shalat Dhuha Dalam Bahasa Arab
Demikian yang dapat kami sajikan niat dan cara sholat dhuha lengkap dengan doanya, begitu juga kami sajikan pada artikel selanjutnya, cara sholat tahajud, sholat hajat, cara sholat istikharah, cara sholat jakam qashar, cara sholat taubat, cara sholat tasbih dan masih masih banyak yang lainnya maka terus update disini.