Sate Makanan Penambah Vitalitas
SATE MAKANAN PENAMBAH VITALITAS
Sate Ala Rasulullah
Bagi kalangan pecinta sate, boleh jadi makanan yang satu ini merupakan menu favorit yang tidak hanya lezat di lidah, tetapi juga memiliki khasiat yang sangat luar biasa terutama untuk menambah vitalitas pria dewasa, sehingga keberadaan makanan ini banyak sekali dijumpai di daerah yang berhawa dingin seperti puncak, dataran tinggi dieng bandungan dan lain sebagainya. Keunggulan menu yang satu ini yaitu dapat meningkatkan tekanan darah yang tentunya dapat menjadikan suhu tubuh meningkat.
Meskipun demikian, tidak jarang pula banyak orang yang menjauhi makanan ini, karena kandungan kolesterolnya yang cukup tinggi. Berdasarkan data medis, orang yang menderita hipertensi sangat dianjurkan untuk menghindari makanan ini. Hal tersebut dikarenakan dapat menambah tekanan darah yang tentunya akan dapat membahayakan bagi kesehatannya jika mengkonsumsinya terlalu berlebihan.
Vitalitas identikkah dengan sate?
Banyak kalangan maupun praktisi yang menceritakan langsung tentang manfaat sate, terutama sate kambing muda. Sate kembing muda menurut penuturan mereka (kebanyakan pengantin baru) mampu menambah gairah dan libido dalam bercinta. Sehingga menu yang satu ini banyak digemari oleh mereka. Bagaimana menurut sobat blogger, benarkah hal tersebut?
Jika ada opini demikian, maka sudah pasti hal tersebut benar adanya, karena ada orang yang sudah membuktikannya. Hal tersebut jika dianalisa dari segi medis, dapat dijelaskan bahwa sate dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga ketika intensitas tekanan darah seseorang naik, maka pacuan energi yang dihasilkan dan disuplai ke seluruh anggota badan melalui tekanan darah tersebut pun turut pula naik. Meskipun demikian, vitalitas tidak mutlak berasal dari sate, karena masih banyak makananan yang dapat menghasilkan energi serupa, seperti di korea terkenal dengan pasak bumi, di jawa ada purwoceng dan lain sebagainya.
Fenomena sate sebagaimana di atas, sebetulnya telah lebih dulu ada sebelum hal tersebut heboh seperti sekarang, dimana dahulu Rasulullah saw. pernah mengkonsumsinya pada saat menggali parit, tepatnya yaitu menjelang persiapan strategi Perang Khandak. Oleh karena itulah, perang tersebut dinamakan Perang Khandak yang berarti parit.
Adapun peristiwa tersebut yaitu sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Kitab Musnadnya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ مِينَاءَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ عَمِلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْخَنْدَقِ قَالَ فَكَانَتْ عِنْدِي شُوَيْهَةُ عَنْزٍ جَذَعٌ سَمِينَةٌ قَالَ فَقُلْتُ وَاللَّهِ لَوْ صَنَعْنَاهَا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَأَمَرْتُ امْرَأَتِي فَطَحَنَتْ لَنَا شَيْئًا مِنْ شَعِيرٍ وَصَنَعَتْ لَنَا مِنْهُ خُبْزًا وَذَبَحَتْ تِلْكَ الشَّاةَ فَشَوَيْنَاهَا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَلَمَّا أَمْسَيْنَا وَأَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الِانْصِرَافَ عَنْ الْخَنْدَقِ قَالَ وَكُنَّا نَعْمَلُ فِيهِ نَهَارًا فَإِذَا أَمْسَيْنَا رَجَعْنَا إِلَى أَهْلِنَا قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ صَنَعْتُ لَكَ شُوَيْهَةً كَانَتْ عِنْدَنَا وَصَنَعْنَا مَعَهَا شَيْئًا مِنْ خُبْزِ هَذَا الشَّعِيرِ فَأُحِبُّ أَنْ تَنْصَرِفَ مَعِي إِلَى مَنْزِلِي وَإِنَّمَا أُرِيدُ أَنْ يَنْصَرِفَ مَعِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحْدَهُ قَالَ فَلَمَّا قُلْتُ لَهُ ذَلِكَ قَالَ نَعَمْ ثُمَّ أَمَرَ صَارِخًا فَصَرَخَ أَنْ انْصَرِفُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بَيْتِ جَابِرٍ قَالَ قُلْتُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ فَأَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَقْبَلَ النَّاسُ مَعَهُ قَالَ فَجَلَسَ وَأَخْرَجْنَاهَا إِلَيْهِ قَالَ فَبَرَكَ وَسَمَّى ثُمَّ أَكَلَ وَتَوَارَدَهَا النَّاسُ كُلَّمَا فَرَغَ قَوْمٌ قَامُوا وَجَاءَ نَاسٌ حَتَّى صَدَرَ أَهْلُ الْخَنْدَقِ عَنْهَا
“Telah bercerita kepada kami Ya'qub, telah bercerita kepada kami bapakku dari Ibnu Ishaq, telah bercerita kepadaku Sa'id bin Mina' dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, ‘Kami bersama Rasulullah saw. mengerjakan galian Khondak. (Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma) berkata, ‘Saya memiliki kambing kecil yang telah siap disate, yang masih muda.’ (Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma) berkata, saya berkata, ‘Demi Allah akan saya persiapkan untuk Rasulullah saw. lalu saya menyuruh istriku lalu dia mengaduk sedikit gandum dan dijadikan roti untuk kami, lalu kambing tersebut disembelih dan kami menyatenya untuk Rasulullah saw. Tatkala sore hari dan Rasulullah saw. hendak meninggalkan Khondak. Kami memang mengerjakannya pada siang hari, jika telah sore maka kami kembali kepada keluarga kami.’ Saya (Jabir bin Abdullah ra.) berkata, ‘Wahai Rasulullah, kami telah menyiapakan untuk Anda sate kambing, yang kami masak dan juga telah membuat roti dari gandum, maka saya sangat senang jika Anda mau pergi bersamaku ke rumahku. Saya menghendaki yang pergi ke rumahku hanya Rasulullah saw. saja.’ Namun tatkala saya katakan hal itu, beliau menjawab, ya, lalu beliau menyuruh seseorang untuk mengumumkannya dan mengajak mereka bersama Rasulullah saw. ke rumah Jabir. (Jabir bin Abdullah ra.) berkata, ‘Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Ro Ji'uun!’ Lalu datanglah Rasulullah saw. bersama para sahabatanya. Lalu beliau duduk dan kami menghidangkan untuk beliau, beliau mendo'akan agar mendapatkan barokah dan menyebut nama Allah, lalu beliau memakannya dan para sahabat bergiliran, jika sebagian telah selesai mereka berdiri dan yang lainnya datang sehingga semuanya yang membuat Khondak menikmatinya.”
Bagaimana sobat blogger, menarik bukan isi kandungan hadisnya? Ternyata makanan favorit kita dahulu juga merupakan salah satu menu yang pernah dinikmati oleh Baginda Agung saw. Terlepas dari fenomena sate kambing yang dapat menambah vitalitas bagi konsumennya, dari hadis di atas penulis dapat menggaris bawahi hal-hal sebagai berikut:
1. Meskipun bagi sebagian orang sate dianggap sebagai menu yang pentang untuk dikonsumsi, akan tetapi dibalik itu semua ternyata sate mengandung suplemen enegri yang cukup baik bagi tubuh, karena ia dapat meningkatkan dan menambah stamina untuk bekerja.
2. Mengkonsumsi sate sebaiknya dilakukan manakala kita sedang mengerjakan pekerjaan fisik yang cukup berat dan melahkan. Dengan mengkonsumsi sate tersebut maka semangat kerja akan tumbuh kembali.
3. Hindari mengkonsumsi sate manakala kita tidak sedang melakukan aktivitas fisik yang berat, karena hal tersebut akan berpengaruh pada tekanan darah yang tinggi, dimana ketika hal tersebut tidak disalurkan makan akan membahayakan bagi tubuh kita.
Semoga hadis di atas dapat menambah wawasan kita, terutama mengenai waktu yang baik untuk mengkonsumsi sate sebagaiman ayang dahulu pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. Bagi sobat yang menginginkan artikel sejenisnya dapat memfollow blog ini terimakasih.
Hadis dikutip dari Musnad Ahmad No. 14497