Tujuh Golongan Yang Mendapatkan Naungan Allah
TUJUH GOLONGAN YANG AKAN MENDAPATKAN NAUNGAN ALLAH TA‘ALA
Sobat blogger yang se-akidah yang dirahmati Allah, kita mengetahui bahwa hidup di dunia hanyalah sementara saja, kehidupan hakiki dan abadi hanyalah kelak di akhirat. Orang yang menanam benih-amal kebaikan tentunya nanti akan menuainya di sana sekalipun hanya seberat semut hitam ataupun atom sekalipun. Akan tetapi, pernahkan terpikir di benak hati kita, jikalau kita akan selamat kelak di akhirat, ataukah kita hanya akan menjadi wakud (bahan bakar) api neraka? (Naudzu billahi mindzalik) semoga kita tidak termasuk kedalam golongan ini. Amin...
Dari apa yang saya utarakan di atas, jika kita ditanya sudah barang tentu jawabannya adalah setiap orang akan selamat dunia dan akhirat, meskipun orang tersebut adalah orang yang ahli maasi (sering durhaka kepada Allah). Tetapi bekal apa yang sudah kita persiapkan untuk menuju kesana? Jika Anda adalah orang yang hidup di lingkungan orang shaleh dan Anda turut mengikuti nasihatnya serta mengamalkan nasihat tersebut, tentu Anda tergolong orang yang bahagia, karena kelak orang akan dikumpulkan di akhirat bersama orang yang dicintainya, orang yang biasa ia pergauli sebagaimana dalam hadis:
يُحْشَرُ الْمَرْءُ مَعَ مَنْ اَحَبَّ
Yang berarti, bahwa kelah seseorang akan dikumpulkan di hari kiamat bersama orang yang dicintainya, orang yang diidolakannya. Berdasarkan hal ini, maka dapat diambil pengertian bahwa orang yang mengidolakan artis ia akan dikumpulkan bersamanya, orang yang mengidolakan para salafussalih, para kiai, ahlul birr maka ia juga akan dikimpulkan kelak di hari kiamat bersamanya pula? Sekarang terserah anda sobat mau pilih opsi yang mana.
Jikalau Anda orang ahli berbuat maksiat, maka cepatlah bertobat mohonlah ampunan kepada Tuhan dan berjanjilah tidak akan mengulangi kesalahan yang serupa. Berikut saya kutipkan hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari mengenai tujuh golongan yang kelak akan mendapatkan naungan di hari kiamat, semoga hadis tersebut menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi hambanya yang selamat dunia dan akhirat. Langsung saja berikut saya kutipkan hadis tersebut untuk Anda sobat blogger:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ بُنْدَارٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Bundar berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepadaku Khubaib bin 'Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah', dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis."
Dari hadis di atas, dapat saya jelaskan sebagai berikut:
1. Pemimpin yang adil
Pemimpin yang adil merupakan dambaan setiap rakyatnya, dambaat setiap bawahannya. Sobat dapat mambayangkan, jikalau kita dipimpin oleh orang yang zalim apakah kiranya kita dapat hidup tenteram? Dapatkan rakyat jelata memperoleh apa yang menjadi haknya? Tentunya tidak. Rasulullah pernah bersabda bahwa pemimpin itu hanya ada tiga; yang dua masuk neraka dan yang satunya masuk surga. Kendatipun prsentasenya banyak yang dineraka, tetapi fakta membuktikan bahwa mayoritas diantara kita senang jika dijadikan pemimpin (bagaimana dengan Anda sobat?)
Oleh karena tanggung jawab dan tugas besar yang berat diembannya, maka pantaslah jikalau Allah kelah menjadikan pemimpin yang adil termasuk kedalam tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah Ta‘ala.
2. Pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Tuhannya
Masa muda adalah masa yang berapi-api kata Bang Haji (Rhoma. Red). Jiwanya penuh dengan idealisme, apa yang tidak sejalan dengan pikirannya dianggapnya kurang benar, jikalau pendapatnya tidak diterima ia tidak merasa puas. Di sisi lain. pemuda adalah sosok harapan agama dan bangsa, dimana jika suatu bangsa pemudanya baik maka negaranya akan kuat, jika pemudanya salih maka agamanya akan terpelihara.
Masa muda penuh diselimuti dengan kesenangan, ia belum punya tanggungan anak dan keluarga, jiwanya bebas melalang buana kemana ia suka, sehingga pemuda yang menyibukkan dirinya untuk senantiasa beribadah menjalankan perintah Allah layak kiranya jika ia mendapatkan naungan-Nya kelah di hari kiamat.
3. Seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid
Di zaman yang semakin maju ini , sering mendapati masjid yang dibangun megah ornamennya gara timur tengah sehingga ketika kita masuk kedalamnya serasa suana mi Mekah. Akan tetapi jarang kita menjumpai para pemuda yang turut aktif melakukan ibadah dan shalat jamaah di dalamya. Yang ada hanyalah muadzin yang telah usia uzur. Lalu kemanakan para generasi penerusnya? Ternyata mereka sibuk dengan urusan dunianya saja.
Hal tersebut tentunya sangat sesuai dengan keadaan yang digambarkan oleg Rasulullah dimana beliau pernah bersabda, “akan datang dimana Islam ada tapi tinggal nana (ajarannya tidak lagi diamalkan, masjid dibangun megah tapi tidak ada jamaahnya”. Fenomena semacam ini sekarang telah menjadi pemandangan yang sering kita temukan, sehingga orang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid, ia senang jamaah, serta turut meramaikan masjid kelak akan mendapatkan naungan dari Allah swt. semoga kita termasuk kedalamnya. Amin..
4. Dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah
Kebanyakan orang, bercinta karena kecantikan, harta, dan pangkat yang dimiliki pasangannya. Mereka mendasarinya karena embel-embel materi yang dirasa dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia. Menurut saya hal ini wajar-wajar saja, karena hal ini manusiawi juga bukan??? Akan tetapi alangkah lebigh baiknya jikalau kita mendasari percintaan dengan pasangan kita karena Allah, kita mencintainya karena Allah semata, kita mencintainya karena ia rajin ibadah. Sehingga jalinan hidup kita dengan pasangan kita tidak sekedar materi yang mendatangkan kebahagiaan dunia, akan tetapi juga mendapatkan ridha allah sehingga kita menuai kebahagiaan di akhirat.
5. Seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah'
Ketertarikan lawan jenis diantaranya dipengaruhi oleh faktor fisik; ketampanan, kecantikan dan postur tubuh yang ideal. Orang laki-laki akan cenderung terpikan hatinya manakala ada wanita yang cantik, berpakaian mini, bahenol lewat di depan kita. Terlebih lagi ketika ketika itu dalam ruangan hanya berdua, kiranya apa yang akan terjadi. Cobaan semacam ini pernah dialami oleh nabi Yusuf as. dimana beliau degoda oleh Zulaikha. Yusuf tampan Zulaikha sangat cantik, ketika itu Yusuf diajak masuk ke kamarnya, mau diajak berbuat (?) namun karena Yusuf merupakan Nabi Allah, ia terjaga dari melakukan maksiat sehingga selamatlah ia.
Bagaimana dengan kita sobat, apakah kita ingin tergololong kedalam 7 orang yang mendapatkan naungan Allah? saya mengajak sahabat sekalian mulailah sekarang kita jauhi maksiat, kita jauhi pandangan kita terhadap sesuatu yang dapat mendatangfkan syahwat agar kita selamat.
6. Seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya
Sedekah telah menjadi fenomena yang disalahgunakan dikalangan sebagian orang. Mereka bersedekan supaya dianggap orang yang peka akan sesama, peka terhadap orang yang ada di bawahnya, bahwan mereka rela mengeluarkan kocek benyak asalkan ia disanjung dianggap orang yang wah di lingkungannya. Tapi sadarkah kita bahwa amal dan sedekah yang didasari demikian tidak akan diterima oleh Allah, karena Allah tidak akan menerima amal yang didasari kibir (sombong), bahkan dalam ayat lain disebutkan, bahwa amalnya orang-orang kafir (orang yang ingkar kepada Allah) tak ubahnya seperti fata morgana, ketika didekati ternyata amalnya tidak bernilai sama sekali.
Sedekan merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh agama, karena dengannya orang fakir, miskin dan anak terlantar dapat terbantu berkat uluran tangan para dermawan. Akan tetapi niatilah dalam beramal dengan mengharap ridho Allah agar amal kita menjadi amal sholohah, shadaqah kita menjadi shadaqoh jariah yang senantiasa mengalir pahalanya sekalipun kita telah tiada. Amin..
7. Seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis
Kebanyakan orang menangis manakala mereka didera kesusahan berkepanjangan, apa yang ia cita-citakan tidak kunjung terealisasi, musibah silih berganti menghampirinya. Ketika hal-hal tersebut terjadi, ia susah bahkan menangis tersedu-sedu meratap nasibnya. Akan tetapi apakan kita pernah menangis manakala teringat dosa-dosa kita yang begitu menumput, sedangkan kita tidak beristigfar memohon ampunan-Nya. Menangis kaena musibah wajar-wajar saja, akan tetapi menangis karena meratapi dosa sambil beristigfar dihadapan-Nya adalah sesuatu hal yang sangat luar biasa sehingga orang yang demikian akan mendapatkan naungan-Nya kelak di hari kiamat.
Dari apa yang saya paparkan semoga dapat memotivasi diri kita untuk menjadi lebih baik. Sehingga hidup kita berjalan sesuai dengan tata aturan syariat yang telah digariskannya. Bagi sobat yang ingin lebih banyak mendapatkan hadis tentang hal demikian follow bloh ini ya... terimakasih
(Referensi hadis; Kitab Sahih Buhari No. 620)