HUKUM NIAT SEBELUM PUASA



HUKUM DAN ADAB SEPUTAR PUASA

    Niat Sebelum Puasa

Berdasarkan hadits:

عَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: مَنْ لَمْ يُجْمِعْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ

Dari Hafshoh ummul mukminin bahwasanya Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda: “Barangsiapa yang tidak meniatkan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya”. [HR. Abu Dawud 2454, Nasai 4/196, Tirmidzi 730, Ahmad 44/53. Dishahihkan oleh al-Albani dalam al-Irwaano. 914]

Melafadzkan niat puasa?

Niat tempatnya di dalam hati, bukan melafadzkannya dengan lisan semisal ucapan yang sering kita dengar Nawaitu Shouma Ghodin Fardhon Lillahi Ta’ala. Bahkan mengucapkan niat dalam ibadah, baik ketika berwudhu, shalat, atau puasa adalah menyelisihi syariat atau kita katakan bid’ah.

Abu Abdillah Muhammad bin Qosim al-Maliki رحمه الله berkata: “Niat termasuk pekerjaan hati, maka mengeraskannya adalah bid’ah”. [Majmuah Rasail Kubra 1/254, Lihat Akhthoil Mushallin, Masyhur Hasan Salman hal.91]

Semoga bermanfaat…Mari Belajar Islam

[Sumber: Enseklopedi Amalan Ramadhan, Ustadz Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi حفظه الله]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url