PUASA ADALAH PERISAI



KEUTAMAAN PUASA

Pertama Puasa adalah Perisai (Pelindung)

Rosulullohصلى الله عليه وسلم menyuruh orang yang sudah kuat syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa, menjadikannya sebagai wijaa'1 bagi syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga bisa terkontrol, menenangkan seluruh anggota badan, serta seluruh kekuatan (yang jelek)  ditahan hingga bisa taat dan dibelenggu dengan belenggu puasa. Telah jelas bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota badan yang dhahir dan kekuatan bathin.

Oleh karena itu Rosulullohصلى الله عليه وسلم  bersabda: 

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

"Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba'ah2  hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa' (pemutus syahwat) baginya" (HR. Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas'ud) 

Rosulullohصلى الله عليه وسلم telah menjelaskan bahwa surga diliputi dengan perkara-perkara yang tidak disenangi, dan neraka diliputi dengan syahwat. Jika telah jelas demikian -wahai muslim- sesungguhnya puasa itu menghancurkan syahwat, mematahkan tajamnya syahwat yang bisa mendekatkan seorang hamba ke neraka, puasa menghalangi orang yang puasa dari neraka. Oleh karena itu banyak hadits yang menegaskan bahwa  puasa adalah benteng dari neraka, dan perisai yang menghalangi seseorang dari neraka. 

Bersabda Rosululloh صلى الله عليه وسلم:

مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

"Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim"3

Rosulullohصلى الله عليه وسلم bersabda: 
صِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنْ النَّارِ
"Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka"4 

Dan Rosulullohصلى الله عليه وسلم bersabda:
 
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ جَعَلَ اللَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّارِ خَنْدَقًا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

"Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Alloh maka di antara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi"5 

Sebagian ahlul ilmi telah memahami bahwa hadits-hadits tersebut merupakan penjelasan tentang keutamaan puasa ketika jihad dan berperang di jalan Alloh. Namun dhahir hadits ini mencakup semua puasa jika dilakukan dengan ikhlas karena mengharapkan wajah Alloh Ta'ala, sesuai dengan apa yang dijelaskan Rasulullahصلى الله عليه وسلم termasuk puasa di jalan Alloh (seperti yang disebutkan dalam hadits ini).
____________________
1.     Maksudnya memutuskan syahwat jiwa
2.     Yang mampu menikah dengan berbagai persiapannya
3.     HR. Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa'id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : "Sabiina khariifan" yakni : perjalanan sejauh 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48
4.     HR. Ahmad 3/241, 3/296 dari Jabir, Ahmad 4/22 dan  Utsman bin Abil 'Ash. Ini adalah hadits yang shahih
5.     Dikeluarkan oleh Tirmidzi no. 1624 dari hadits Abi Umamah, dan di dalam sanadnya ada kelemahan. Al-Walid bin Jamil, dia jujur tetapi sering salah, akan tetapi dia dapat diterima. Dan dikeluarkan pula oleh At-Thabrani di dalam Al-Kabir 8/260,274, 280 dari dua jalan dari Al-Qasim dari Abi Umamah. Dan terdapat pula pada bab yang sama dari Abi Darda', dikeluarkan oleh Ath-Thabrani di dalam Ash-Shagir 1/273 di dalamnya terdapat kelemahan. Sehingga hadits ini SHAHIH

Sumber: Sifat Shaum Nabi صلى الله عليه وسلم  fii Ramadhan, Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali حفظه الله, Syaikh 'Ali Hasan 'Ali Abdul Hamid حفظه الله
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url