Kultum: Azab Bagi Orang Yang Enggan Berzakat

MUKKADIMAH

Yang saya muliakan dan saya taati para alim ulama, para pejabat pemerintah baik sipil maupun militer, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.

Mengawali pertemuan kita melalui mimbar kultum kali ini, pertaMa-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan sarwa sekalian alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw sebab beliau kita dapat mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.


Saudara, bapak, ibu sekalian yang saya hormati

Adapun mengenai siksa bagi orang yang enggan mengeluarkan zakat dari hartanya yang telah  mencapai batas tertentu menurut ketetapan syari'at (nishab) dapat kita  ketahui dari keterangan firman Allah swt yang artinya:

"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah  kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilali harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakan sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (QS. At Taubah: 34-35).

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada malam Nabi saw diisra'kan, beliau melewati (menjumpai) suatu kaum di bagian belakang  dan depan mereka terdapat banyak tambalan-tambalan.  Mereka di gembalakan sebagaimana  binatang di suatu tempat yang tumbuhannya adalah pohon dhari' (pohon berduri) dan zaqqutn (kedua pohon itu adalah makanan penghuni   neraka) dan bara neraka jahannam. Beliau bertanya: "Siapakah mereka itu, wahai Jibril?" Jibril menjawab:  "Mereka adalah orang-orang  yang tidak menunaikan zakat harta bendanya.  Allah tidak  menganiaya  mereka  dan tidaklah  Allah  berlaku zalim terhadap hamba-hamba-Nya."

Dalam hadis  lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:  "Orang yang membangkang, tidak mau mengeluarkan zakat  dalam pandangan Allah,  seperti  kedudukan orang Yahudi dan Nasrani. Orang yang membangkang  sepersepuluh dalam pandangan Allah sama seperti kedudukan orang Majusi.  Sedangkan orang-orang  yang memhangkang dari mengeluarkan zakat  dan  sepersepuluh dari hartanya, mereka adalah orang­orang yang dilaknat melalui lisan para malaikat,  dan para nabi, serta tidak diterima syahadatnya." Beliau bersabda: "Beruntunglah orang yang menunaikan zakat dan sepersepuluh,  Dan  sungguh sangat beruntung orang yang tidak tersiksa karena zakat kelak pada hari kiamat. Barangsiapa yang menunaikan zakat dari hartanya, maka Allah akan membebaskan siksa kubur darinya dan Allah mengharamkan dagingnya di makan api neraka, serta Ia mewajibkan   baginya masuk surga tanpa hisab dan dia tidak akan merasakan kehausan pada hari kiamat."

Saudara, bapak, ibu sekalian yang saya hormati

Rasulullah saw bersabda:  "Pada hari  kiamat   orang-orang  kaya mendapatkan kecelakaan besar,  karena  mereka  telah  mengeksploitasi hak-hak  orang-orang  fakir, Orang-orang  fakir mengatakan,   sesungguhnya mereka telah  menzalimi hak-hak kami yang telah diwajibkan atas mereka. Lalu  Allah  swt berfirman:  'Demi  kemuliaan  dan keagungan­Ku, Aku akan mendekatkan kalian (orang-orang    fakir) pada-Ku,  dan menjauhkan mereka  dari-Ku.'  Kemudian Rasulullah  saw membaca firman Allah  swt: "Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang  tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)." (QS. AI-Ma’arij : 23-24).

Akhirnya, marilah kita simak pula firman Allah swt:

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka  bakhilkan itu, akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat." (QS. Ali Imran: 180).

Saudara, bapak, ibu sekalian yang saya hormati

Mengakhiri kultum dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita berdoa semoga Allah senantiasa  melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita termasuk  dalam  golongan orang-orang yang bertakwa yang memperoleh  keberuntungan besar, utamanya kelak  di akhirat.  Demikianlah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf  atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma'in, was salamu 'alaikum warahmatullahi  wabarakatuh.

Oleh Ust. Abdullah Farouk & Ust. MS. Ibnu Hasan

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url