Kultum: Mutu Dan Nilai Hidup Seseorang

Sajadah Muslim ~ Alhamdulillahil wahidil ahad, aladzi lam yalid wa lam yuulad wa lam yakullahu kufuwwan ahad, ahmaduhu subhanahu wata’ala wa asykuruhu, allahumma sholli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa ash habihi wa man tabi’ahum ila yaumil qiyamah, amma ba’du.

 
Kepada yang terhormat para ulama, para pejabat pemerintah, para bapak, ibu hadirin dan hadirat yang saya muliakan.

Sebelum saya melanjutkan apa yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang mulia, melalui mimbar kultum kali ini, marilah terlebih dahulu kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq dan petunjuk-Nya kepada kita sehingga pada saat ini, kita bisa berkumpul  di tempat ini, tanpa ada suatu halangan apapun.

Kemudian, semoga shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada baginda Muhammad saw. Seorang Nabi yang terakhir dan termulia di antara sekalian para Nabi. Dan sebab beliau kita dapat mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.
Hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati.

Hidup dan kehidupan kita ini adalah anugerah dan karunia Illahi yang harus kita syukuri dan kita isi dengan nilai-nilai positif yang bermutu dan bernilai ibadah, sebelum ajal datang menjemput. Nilai dan mutu hidup seseorang tidaklah ditentukan oleh panjangnya umur dari tahun ke tahun yang dilaluinya, tetapi ditentukan oleh amal kebajikan yang dilakukan sepanjang hayatnya. Hari demi hari, tahun demi tahun silih berganti sepanjang rentang perjalanan waktu yang dilaluinya merupakan lembaran sejarah hidup yang harus kita abadikan dengan amal-amal bakti, kesalehan dan ketakwaan yang bernilai tinggi. Karena nilai tertinggi bagi seseorang dihadapan Tuhan adalah di dasarkan atas ketakwaanya.

Sebagaimana firman Allah : “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu  di sisi Allah  ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu.” (QS: Al-Hujurat: 13)

Hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati.

Adalah para Nabi dan Rasul serta para ulama dan orang-orang saleh telah mengisi hidup mereka dengan nilai-nilai tinggi yang bermanfaat dan dikenang  sepanjang masa.  Jasad mereka boleh hancur di dalam kubur, tetapi hasil perjuangan mereka akan terus dikenang dan dirasakan manfaatnya sepanjang kehidupan manusia. Bangunan yang megah, gedung-gedung  tinggi pencakar langit yang begitu indah dan mengagumkan akan dapat hancur berantakan hilang digoncang oleh gempa bumi yang sangat dahsyat. Tetapi Kebajikan dan amal saleh yang telah dibangun, dan ditanam oleh mereka akan tetap terus harum dan dirasakan manfaatnya serta diabadikan dalam lembaran sejarah.

Oleh karena itu, marilah kita isi hidup kita ini dengan nilai-nilai positif yang berguna dan bermanfaat, dengan semboyan hidup mulia atau mati syahid. Berjihad  dan berjuang  menegakkan kebenaran agama Allah. Seorang penyair menyatakan:

"Bangkitlah engkau untuk membela dan memperjuangkan pendirian (kebenaran). Sesungguhnya hidup ini adalah, menegakkan akidah dan perjuangan."

Hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati.

Mengakhiri kultum di kesempatan kali ini, marilah kita berdo'a semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita mampu mengisi hidup ini dengan nilai-nilai positif yang bermanfaat, amin. Demikianlah, kurang lebihnya mohon  maaf. Billahi  taufiq wal hidayah, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan
 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url