Kultum: Gunakan Lima Perkara Sebelum Datang Yang Lima
MUKKADIMAH
Kepada yang terhormat para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt.
Mengawali pertemuan kita kali ini, pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah; Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw yang telah membimbing dan mengantarkan kita pada ketinggian ilmu pengetahuan dan peradaban yang tinggi.
Hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati !
Allah menjadikan hidup dan kehidupan ini, bukanlah main-main dan tidak pula sia-sia. Kehidupan ini, harus kita kelola dan kita isi dengan yang sebaik-baiknya agar kita tidak tergolong orang-orang yang merugi dan celaka. Ibarat sawah ladang, dunia harus kita kelola dan tempat kita bertanam yang hasilnya akan kita petik di akhirat nanti. Jika amal kebaikan yang kita tanam maka kita akan memetik buah pahalanya, sebaliknya jika kejahatan yang kita tanam dan kita lakukan, maka dosa dan siksa yang akan kita terima sebagai balasannya. Oleh sebab itu, marilah kita gunakan kehidupan kita ini dengan sebaik-baiknya untuk melakukan kebaikan dan amal saleh. Perhatikan sabda Nabi saw.
"Gunakan (carilah keberuntungan) pada yang lima sebelum datang yang lima, yaitu: masa hidupmu sebelum datang kematianmu; masa sehatmu sebelum datang sakit; masa luang sebelum sibuk; masa muda sebelum datang masa tuamu; dan masa kaya sebelum jatuh miskin." (HR. Hakim).
Hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati !
Melalui hadis tersebut Nabi saw berpesan kepada seluruh umatnya agar benar-benar memanfaatkan dan mendaya fungsikan lima hal sebelum kedatangan yang lima, yaitu:
Pertama: Kesempatan hidup yang dianugerahkan oleh Allah swt kepada kita ini, marilah kita gunakan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal saleh, kita isi dengan aktifitas yang bernilai ibadah, baik ibadah mahdhah maupun ibadah yang berdimensi sosial kemasyarakatan, Jangan sampai kita baru menyesal ketika ajal datang menjemput kita, dengan meminta kepada Allah agar di kembalikan untuk hidup lagi, walau barang sebentar saja, hanya untuk sekedar beramal saleh dan menginfakkan seluruh harta yang dimilikinya. Padahal ketika ajal telah tiba, tak bisa diundur dan tidak pula dimajukan walau barang sebentar saja. Kemanapun kita berlari untuk sernbunyi, sekalipun kita sedang dikelilingi oleh tim dokter ahli dengan peralatan teknologi yang paling mutakhir, bila saat kematian telah tiba, pastilah akan terjadi saat itu juga. Karenanya marilah kita gunakan kesempatan hidup ini dengan sebaik-baiknya, untuk beribadah dan beramal saleh demi mencari keridhaan Allah swt.
Kedua: Pesan Nabi yang kedua adalah agar kita menjaga kesehatan dan menggunakannya untuk taat dan mengabdi kepada Allah swt memperbanyak aktivitas kesalehan dan beribadah kepada-Nya, sebab bila kita terserang penyakit atau dalam keadaan sakit, maka tentu kesempatan untuk beribadah dan beramal saleh, akan terganggu atau bahkan tidak bisa kita lakukan sama sekali, karena kondisi kita yang sangat lemah dan kritis. Kesehatan adalah anugerafi Tuhan yang sangat besar, namun banyak manusia yang tidak menyadarinya, dia baru tersadar, 'ketika telah ditimpa sakit.
Ketiga: Masa luang, sebenamya merupakan kesempatan emas untuk kita gunakan melakukan aktifitas kesalehan dan beribadah. Jangan sampai ada kesempatan yang terbuang percuma, karena Tuhan tidak menjadikan hidup ini sia-sia dan tidak pula main-main. Karena pentingnya waktu bagi kehidupan manusia, Allah dalam banyak ayat Al-Quran bersumpah dikaitkan dengan waktu, seperti: "Demi waktu Ashar", "Demi waktu Malam", "Demi waktu Dhuha", dan lain sebagainya. Apabila manusia tidak mau mengisi dan memanfaatkan waktu dengan beramal saleh dan berbagai amal kebaikan lainnya, tentu ia akan tergolong sebagai orang yang merugi.
Keempat: Masa muda merupakan masa yang baik, 'karena pada masa ini 'kondisi fisik masih prima, penuh dengan daya kreasi dan ide-ide segar, utamanya masa ini hendaklah digunakan untuk mempersiapkan diri dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian, sehingga benarbenar telah memiliki kesiapan untuk menerima tongkat estafet perjuangan generasi tua yang telah uzur.
Kelima: Kekayaan juga merupakan anugerah dari Allah yang harus kita gunakan dan tasharrufkan sesuai dengan keinginan Tuhan yang memberi kekayaan itu. Jangan sampai kita menutup kran kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah buat orang-orang fakir miskin, anak-anak yatim dan obyek-obyek lain untuk memperjuangkan agama Allah swt.
Hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati !
Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini, marilah kita berdo'a semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita mampu mengisi sisa hidup kita ini dengan kebaktian, memperbanyak ibadah dan amal saleh, sehingga kita benar-benar menjadi orang-orang yang beruntung, amin.
Akhirnya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma'in, was salamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan