Kultum: Hak-Hak Terhadap Sesama Manusia

MUKKADIMAH
 
Yang terhormat bapak  ........, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin  dan hadirat yang  saya muliakan.


Mengawali jumpa kita melalui mimbar kultum kali ini, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita bisa bertemu muka dan berkumpul di tempat ini tanpa ada suatu halangan apapun. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw  yang  begitu  besar  cinta  dan  keinginannya kepada umatnya agar selamat dari  siksa  api neraka.

Bapak, ibu, saudara sekalian yang saya hormati !

Sebagaimana dijelaskan di dalam hadis Nabi saw dan perkataan para sahabat (atsar), bahwa Hak-hak sesama hamba Allah swt itu ialah: Ucapkan salam pada hamba, bila kamu bertemu dengannya; Perkenankan (sambutlah) panggilannya, bila ia memanggil (mengundang) kamu; Doakanlah dengan mengucapkan yarhamukallah, bila ia bersin; Kunjungilah (jenguklah) bila ia sakit; Saksikanlah jenazahnya, bila ia meninggal  dunia;  Perbaikilah sumpahnya bila ia bersumpah merugikan kamu; Berilah nasehat, bila ia meminta nasehat; Jagalah privasinya, bila ia tidak berada  di sisimu; Cintailah  ia, sebagaimana kamu mencintai diri sendiri; Hendakalah kamu tidak menyukai terjadinya sesuatu  padanya, bila kamu membenci  (tidak suka) sesuatu itu terjadi pada dirimu.

Anas ra meriwayatkan dari Nabi saw, sesungguhnya beliau bersabda: "Di antara hak orang-orang    Islam terhadap kamu ada empat, yaitu: Hendaklah kamu membantu mereka yang berbuat baik;  Hendaklah kamu memohonkan ampun  mereka yang berbuat dosa; Hendaklah kamu memanggil   mereka  bila mereka berpaling darimu; Hendaklah kamu mencintai mereka yang bertobat."

Bapak, ibu, saudara sekalian yang saya hormati !

Di samping hal tersebut, di antara hak-hak sesama muslim,  ialah: Pertama:  Hendaklah seseorang   mencintai orang yang beriman, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, dan membenci sesuatu  yang tidak disukainya terjadi padanya, sebagaimana kebenciannya bila sesuatu itu terjadi pada  dirinya sendiri.

Nu'man bin Basyir berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda: "Perumpamaan orang-orang  yang beriman, di dalam saling mengasihi dan menyayangi di antara mereka, bagaikan satu tubuh, ketika salah satu anggota tubuhnya ada yang sakit, anggota-anggota tubuh yang lainnya menjadi  terdorong ikut merasakan sakit dan terjaga."

Abu Musa meriwayatkan, dari Nabi saw, beliau bersabda:  "Orang mukmin terhadap orang mukmin yang lain, bagaikan satu bangunan yang  saling kuat menguatkan satu sama lain."

Kedua: Hendaklah seseorang tidak menyakiti orang-orang Islam, baik dengan perbuatan maupun dengan perkataan. Nabi Muhammad saw. bersabda: "Orang muslim, ialah orang yang dapat membuat kaum muslim merasa aman dari lidah dan tangannya."

Nabi saw bersabda: "Tahukah kamu, siapakah orang Islam itu?" Mereka menjawab: "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Orang Islam itu ialah orang yang dapat membuat orang-orang Islam merasa selamat dari gangguan lidah dan tangannya." Mereka bertanya, lalu siapakah orang yang beriman itu?" Beliau bersabda: "Yaitu orang yang dapat membuat aman orang-orang mukmin baik jiwa maupun harta mereka." Mereka bertanya lagi: "Siapakah orang yang berhijrah itu?" Beliau bersabda: "Orang yang berhijrah dari kejahatan lalu menjauhinya."

Nabi saw bersabda: "Tidak halal bagi orang Islam mengisyaratkan pandangan yang menyakitkan   bagi saudaranya sesama muslim." Nabi saw bersabda: "Tidak halal bagi orang Islam mengejutkan   orang Islam dengan keterkejutkan yang tidak baik."

Bapak, ibu, saudara sekalian yang saya hormati !

Ketiga:  Hendaklah kamu tidak mendiamkan  (tidak mau menyapa) orang yang dikenalnya melebihi tiga hari, sekalipun kamu membencinya. Abu Ayyub Al-Anshari  berkata, sesungguhnya Rasulullah  saw bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim, memutus (hubungan dan tidak menegur sapa) saudaranya (sesama agama lebih dari tiga hari, ketika antara keduanya bertemu dia berpaling dan yang satu pun berpaling.  Orang yang terbaik di antara keduanya ialah yang memulai mengucapkan   salam (menyapa)." 

Keempat: Tidak mengintai atau berusaha mendengarkan rahasia (nguping) sebagian atas sebagian   yang lain, dan tidak pula menyebarluaskan apa yang didengarnya dari sebagian kepada sebagian   yang lain. Nabi saw bersabda: "Tidak akan masuk surga tukang adu domba atau pemfitnah."

Kelima: Hendaklah kamu bersikap tawadhu dan tidak sombong terhadap setiap orang Islam.  Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang  yang sombong lagi mernbanggakan diri.

Diriwayatkan dari Abi Aufa, sesungguhnya Rasulullah saw bersikap tawadhu' kepada setiap orang  Islam. Beliau tidak menghina dan tidak pula sombong serta tidak merasa malu berjalan bersama  dengan janda dan orang-orang miskin, sehingga  beliau dapat menyampaikan keperluannya, dan  mereka pun merasa puas”. 

Nabi  saw  bersabda: "Sesungguhnya Allah swt memberikan wahyu kepadaku, hendaklah kamu  bersikap tawadhu', sehingga seseorang tidak merasa sombong atas orang lain. Kemudian bila  seseorang bersikap sombong pada yang lain hendaklah ia bersabar."

Bapak, ibu, saudara sekalian yang saya hormati !

Mengakhiri kultum  dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita berdoa  semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya kepada kita. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya. Hadanallah waiyyakum ajma 'in, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan
 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url