Khutbah Jumat: Motivasi Kerja Dalam Islam
MUKKADIMAH
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah menegaskan bahwa bekerja dan beramal adalah menentukan nasib dan martabat manusia. Salawat dan salam kita kirimkan untuk Rasulullah SAW serta kepada sekalian sahabat dan keluarganya yang telah memberi contoh yang sebaik-baiknya bagi kita sekalian dalam mengamalkan ajaran Islam secara utuh. Kemudian dari pada itu marilah kita sekalian meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT demi untuk keselamatan kita di dunia dan akhirat.
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Allah SWT telah mengirim rasul-rasulnya untuk membimbing manusia kepada hidup yang diridhoi oleh Allah SWT, dalam surat al Mukminun ayat 51 Allah berfirman:
"Wahai para rasul makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shaleh, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan”.
Para Rasul adalah manusia pilihan dengan akhlak atau sifat yang terpuji seperti jujur, amanah, cakap dan tabligh atau selalu menyampaikan pesan-pesan Allah kepada hamba-Nya. Sejalan dengan itu diperintahkan memakan makanan yang baik dan bergizi, mereka diperintahkan pula untuk beramal shaleh dan bekerja secara produktif.
Demikian pula umat Islam, kita diperintahkan beramal dan bekerja sebagaimana firman Allah SWT dalam surat at Taubah ayat 105 :
"Katakanlah wahai Muhammad, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu”.
Ayat ini adalah perintah, dan perintah pada dasarnya melahirkan hukum wajib. Sehingga bekerja dan beramal shaleh hukumnya adalah wajib (fardhu) dan berdosalah orang-orang yang tidak mau memenuhi perintah Allah ini. Dalam Hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda:
"Tidak ada seorang manusia yang membuka pintu untuk memintaminta, melainkan Allah akan membukakan baginya pintu kefakiran".
Bila kita memiliki harta dan uang lalu kita meminta-minta maka hidup kita tidak akan diberkati oleh Allah SWT dalam sebuah Hadits, Rasulullah bersabda:
"Tidak ada seorang yang makan makanan yang lebih baik dibanding orang yang makan dari hasil kerjanya sendiri, sesungguhnya Nabi Daud as selalu makan dari usahanya sendiri".
Nabi Daud as adalah seorang pandai besi, Nabi Zakaria as adalah seorang tukang kayu dan Nabi Ibrahim as adalah seorang tukang jahit, sedangkan Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang terutama pada masa muda beliau.
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Dalam sebuah Hadits riwayat Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang menanam tanaman atau menanam tumbuhan lalu manusia, binatang, burung atau binatang buas memakan buahnya maka itu adalah shadaqah baginya".
Semangat untuk menanam pepohonan yang bermanfaat bagi manusia perlu ditumbuh kembangkan karena manfaatnya yang banyak, buahnya boleh dimakan dan diperjual belikan dan dampaknya yang cukup besar untuk penghijauan sehingga lingkungan kita menjadi hijau dan segar dan kita mudah mendapatkan sumber air bersih.
Bahkan Rasulullah SAW menekankan bahwa kita wajib memiliki semangat beramal yang tiada mengenal akhir, dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Annas beliau bersabda:
"Andai kata kiamat telah datang dan dalam tangan salah seorang diantara kamu ada bibit kurma apabila ia mampu jangan berdiri dulu sampai ia menanamnya maka kerjakanlah”. (HR. Annas)
Bila dalam bidang pendidikan kita mengenal motto pendidikan seumur hidup (Long live Education) maka Hadits ini mendorong kita untuk Long Live Working artinya kita wajib bekerja sepanjang usia.
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Allah SWT mencintai hamba-Nya yang memiliki pekerjaan dan tidak senang bagi yang menganggur. Dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar beliau bersabda :
"Sesungguhnya Allah mencintai orang mukmin kepada keluarga yang memiliki pekerjaan dan Allah tidak menyukai orang sehat yang menganggur, baik amal duniawi maupun ukhrawi''.
Kita perlu mengetahui mana pekerjaan yang diridhai oleh Allah, dan pekerjaan mana yang dibenci oleh Allah? Dalam Hadits Rasulullah SAW yang sanadnya diriwayatkan oleh Al-A'mas dari Abil al Makhariq, beliau mengatakan bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW bersama dengan sahabat-sahabatnya tiba-tiba lewat seorang Arab pegunungan yang bulu kulitnya sudah putih, berkatalah Abu Bakar dan Umar, "Kasihan andai kata waktu mudanya dan waktu tuanya dijalan Allah maka tentu pahalanya lebih besar, "maka berkatalah Rasulullah SAW :
"Apabila ia bekerja untuk menolong ibu bapaknya yang sudah tua maka ia di jalan Allah, dan apabila ia bekerja untuk memberi makan kepada anak-anaknya yang masih kecil maka ia dijalan Allah".
Dan lanjutan dari Hadits ini Rasulullah SAW mengatakan bahwa, "Apabila ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadinya dan agar ia tidak meminta-minta kepada sesama manusia itu juga di jalan Allah".
Kaum Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Suatu hal yang tidak kalah pentingnya untuk kita ketahui, bagaimana pesan Rasulullah dalam soal nafkah buruh atau upah buruh dalam era industrialisasi saat ini. Dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
"Berikanlah upah kaum buruh sebelum keringatnya kering".
Hadits Rasulullah SAW ini menunjukkan bahwa ajaran Islam tetap sesuai dengan segala zaman, jadi beliau menghendaki agar nasib kaum buruh senantiasa menjadi perhatian kita semua sampai kapanpun.
Bila kita perhatikan bermacam-macam kelompok manusia dalam bekerja maka setidaknya ada tiga golongan :
- Ada yang bekerja untuk kepentingan dunia saja, tidak memperhatikan akhiratnya
- Ada pula yang menitik beratkan pada ibadah dan akhiratnya dan tidak serius mencari dunia.
- Mereka yang bekerja untuk dunia dan akhirat ; bagi mereka mencari dunia penting untuk bekal di akhirat.
Ketiga golongan ini dapat kita temukan dalam komunitas umat Islam. Islam adalah ajaran agama yang mementingkan urusan dunia dan akhirat sebagai satu kesatuan, keduanya penting dan tidak boleh ada yang dikorbankan.
Dalam kaitannya dengan keseimbangan ini berikut disajikan satu ayat Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah. Dalam surat al Qashash ayat 77 Allah SWT berfirman:
"Dan carilah pada apa yang Allah telah anugerahkan kepadamu kebahagian akhirat dan janganlah engkau melupakan kebahagianmudi dunia".
Demikian pula dalam Hadits Rasulullah SAW dijelaskan :
"Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok".
Dari ayat dan Hadits tersebut bila kita dapat memahaminya dan mengamalkannya, bekerja dan beribadah kepada Allah maka kita akan memperoleh keserasian hidup, sebagai upaya memperoleh kebaikan dan kebahagiaan dari keduanya.
Pada akhimya marilah kita bekerja sesuai dengan profesi kita masing-masing tanpa meninggalkan kewajiban beribadah.
PENUTUP
Oleh : Drs. KH. Marwan Aidid