Kultum: Peran Penting Pemuda
MUKKADIMAH
Kepada yang terhormat para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan sarwa sekalian alam. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw sebab tersebab beliau, kita yang telah ada di bibir jurang neraka dapat terselamatkan dari padanya.
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan
Para pemuda adalah pemegang peranan penting bagi berlangsungnya kehidupan suatu bangsa yang akan datang. Merekalah yang akan menerima tongkat estafet perjungan generasi tua.
Dalam kesempatan baik ini, saya ingin mengetengahkan sabda Nabi saw yang berkenaan dengan peran penting para pemuda, beliau berpesan sebagaimana yang diungkapkan dalam sabda beliau yang artinya:
"Aku wasiatkan kepadamu agar supaya bersikap baik terhadap para pemuda (angkatan muda). Sesungguhnya hati dan jiwa mereka sangat halus. Maka Tuhan mengutus aku sebagai pembawa berita gembira (pahala surga), dan pembawa peringatan (ancaman siksa neraka). Angkatan mudalah yang menyambut dan menyokong aku sedangkan angkatan tua menentang dan memusuhi aku. Lalu Nabi membaca firman Allah Ta'ala: Maka sudah terlalu lama waktu (hidup) yang mereka lewati, sehingga hati mereka menjadi beku dan kasar." (Al-Hadits)
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan
Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada kita akan pentingnya peranan para pemuda, beliau menyadarkan kepada kita akan kedudukan kunci mereka, untuk masa datang dan bahkan juga buat masa sekarang.
Dari hadis tersebut kiranya ada dua pesan penting dapat kita petik, yaitu: Pertama: Peringatan kepada angkatan sekarang supaya bersikap baik terhadap para pemuda, karena merekalah yang akan menerima tongkat estafet perjuangan mereka. Para pemuda memegang peranan penting dan menentukan sebagai pewaris perjuangan yang kini sedang mereka emban. Oleh sebab itu mereka harus dibina, dididik, dikader dan dikelola secara baik, sehingga mereka memiliki kemampuan dan kecakapan yang cukup untuk mengemban amanat demi berlangsungnya kehidupan mendatang yang lebih baik, menggantikan mereka generasi tua yang sudah uzur.
Kedua: Sebagai sebuah pengakuan bahwa angkatan muda mempunyai hak partisipasi untuk mengelola zaman yang sekarang, karena merekalah yang menyambut perubahan yang diadakan Nabi saw, pemudalah yang cepat tangkas menyambutnya, sedang golongan tua karena ikatan tradisi yang sudah mendarahmendaging enggan menyokongnya, bahkan bersikap menolaknya, mereka berusaha keras untuk mempertahankan status quo dan tradisi nenek moyang yang tersesat dengan tetap menyembah berhala-berhala dan melakukan perlawanan yang sangat keras kepada seorang pemuda pembawa agama Allah (Islam), Nabi dan Rasul yang terakhir yaitu, Rasulullah Muhammad saw.
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan
Masa muda memiliki rentang waktu yang cukup panjang dengan ciri khas dinamikanya yang begitu atraktif dan cenderung melakukan perubahan melalui ide-ide segarnya. Sebagai pemuda kita harus rajin belajar, melatih dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini perintah lebih banyak ditekankan pada generasi tua agar benarbenar memperhatikan pendidikan anak-anaknya, supaya mereka berilmu tinggi, berbudi pekerti yang luhur, memiliki kecakapan dan etos kerja yang baik, profesional serta mempunyai daya kreasi, juga mental perjuangan yang tangguh.
Oleh sebab itu, sebagai pemuda, di samping kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, menghindari segala bentuk budaya negatif yang begitu deras mengalir membanjiri kehidupan di era globalisasi ini, kita juga harus berpartisipasi mengambil peran dalam perjuangan membangun masyarakat yang berkualitas dan berperadaban tinggi.
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang saya muliakan
Demikianlah yang saya sampaikan melalui mimbar kuliah singkat tujuh menitan pada kesempatan yang mulia ini, mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya. "Terimah kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas kurang lebihnya. Akhirnya, wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq, was salamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Oleh Ustadz Abdullah Farouk & Ustadz MS. Ibnu Hasan